"Anaknya kok kurus?" Itulah pertanyaan yang sering dilontarkan, dari orang terdekat hingga orang yang baru bertemu, kepada saya.
Kalau ditanya bagaimana perasaan saya saat mendengarnya, jujur saja, ada rasa baper, meski sesekali bersikap tak acuh. Sebenarnya, makan juga lancar, sering nyemil berat seperti roti dan lainnya, bisa juga faktor genetik karena kecil saya juga kurus.
Tapi yang namanya emak-emak, ya pantang menyerah sebelum mencoba. Pokoknya jangan jadi alasan, "Ah saya pas kecil juga kurus." Tapi harus usaha dulu. Akhirnya saya beburu informasi seputar menaikkan berat badan anak. Dari membaca buku atau artikel online, bertanya ke ibu yang pernah senasib, hingga konsultasi ke dokter. Lalu, saya mencatat beberapa cara agar berat badan anak naik.
Saya pernah konsisten memberikan menu daging ke makanannya, tapi jadinya sering sembelit.
Saya pernah sering memberikan susu berkalori, tapi malah sering diare.
Akhirnya saya mencoba keju, meski masih "turunan" susu tapi ternyata cocok buat Anak Lanang, ah senangnyaaa.
Sejak saat itu, saya sering memasukkan keju ke dalam makanan hingga camilan anak. Kalau pun beli, biasanya juga yang ada unsur kejunya. Misalnya, saya membuat mie tapi pakai saos keju, atau menaburkan keju parut di atas nasi, atau juga memilih membeli kastengel sebagai camilan.
Tapi rasanya terkadang ada yang berbeda. Misalnya nih, pasti pernah beli kastengel kok rasa kejunya sedikit, atau malah hanya terasa keju di toping saja. Ternyata, kuliner yang mengaku ada unsur kejunya tadi hanya pakai keju cheddar sangat sedikit, hiks. Kalau kayak gitu sih, sama saja anak makan tepung dan air saja dong? Gimana bisa naik berat badannya?
Dari situ, saya terus mencari informasi yang lebih terkini, hingga akhirnya bertemu dengan kampanye #KejuAsliCheck nih. Ternyata, sebagai ibu juga harus jeli, termasuk memilih keju. Saya juga mencari informasi keju seperti apa yang tepat untuk anak. Tentu saya harus mencari tahu beberapa nutrisi yang sebaiknya ada di dalam keju tersebut.
Selain nutrisi, kalau saya sih juga harus mengandung 2 unsur penting ini. Soalnya bisa menambah nafsu makan Anak Lanang juga:
Setelah saya ceki-ceki, ternyata keju Kraft mengandung 7 nutrisi tersebut buat anak. Ah senangnya, akhirnya bisa menemukan keju yang lezat di lidah Anak Lanang sampai keju yang bergizi. Ibaratnya, mengonsumsi keju maka anak akan mendapatkan beberapa nutrisi. Tahu sendiri kalau nutrisi sangat penting karena anak dalam masa pertumbuhan.
Ternyata ya, memilih keju juga nggak boleh asal-asalan. Pastikan kalau keju yang dipilih adalah menggunakan bahan utama keju juga.
Saya pun memutuskan kalau usaha untuk menaikkan berat badan Anak Lanang adalah memaksimalkan keju dalam asupan sehari-harinya.
Apa anak nggak bosan makan keju terus?
Enggak dong, harus dimodifikasi selalu. Misalnya:
- Dicampur ke dalam makanan. Bisa membuat saos keju buat cocolan makan ayam tepung.
- Dijadikan bahan camilan, seperti schotel, toping roti pakai keju.
- Dicemil langsung. Iya, Anak Lanang sejak kecil suka nyemil keju langsung, hehehe.
Terkadang, selama berkreasi dengan keju suka dibantu oleh Anak Lanang. Misalnya, Anak Lanang membantu memarut keju, seperti yang ada di foto bawah ini. Kegiatan ini bisa mengasah motorik anak, lewat kegiatan memarut tadi. Asyik kan ya?
Sejak menjadi orang tua, saya pun pelan-pelan mulai belajar mengenai nutrisi, tumbuh kembang anak, dan semua hal yang berkaitan dengan anak. Semua itu hal yang sangat baru bagi saya. Maklum saja, latar belakang pendidikan saya juga bukan dari dunia kesehatan. Tentu saja saya ingin memberikan makanan yang sehat dan tetap enak di lidah Anak Lanang. Salah satunya adalah menggunakan bahan keju ini.
Dimulai dari mencari informasi seputar menaikkan berat badan anak, saya akhirnya bertemu dengan kampanye #KejuAsliCheck dan menemukan pentingnya memastikan jika keju pilihan kita benar-benar menggunakan keju asli sebagai bahan utamanya.
Dari pada galau terus gimana biar berat badan anak bisa naik, lebih baik konsisten memberikan nutrisi dari keju cheddar.
Sumber:
https://m.fimela.com/lifestyle/read/4472820/kelebihan-keju-terbuat-dari-susu-new-zealand
https://www.halodoc.com/artikel/5-manfaat-kalsium-untuk-tumbuh-kembang-anak
https://www.ibudanbalita.com/artikel/catat-inilah-9-manfaat-protein-bagi-anak
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-pentingnya-vitamin-d-untuk-pertumbuhan-anak
Kalau ditanya bagaimana perasaan saya saat mendengarnya, jujur saja, ada rasa baper, meski sesekali bersikap tak acuh. Sebenarnya, makan juga lancar, sering nyemil berat seperti roti dan lainnya, bisa juga faktor genetik karena kecil saya juga kurus.
Tapi yang namanya emak-emak, ya pantang menyerah sebelum mencoba. Pokoknya jangan jadi alasan, "Ah saya pas kecil juga kurus." Tapi harus usaha dulu. Akhirnya saya beburu informasi seputar menaikkan berat badan anak. Dari membaca buku atau artikel online, bertanya ke ibu yang pernah senasib, hingga konsultasi ke dokter. Lalu, saya mencatat beberapa cara agar berat badan anak naik.
Saya pernah konsisten memberikan menu daging ke makanannya, tapi jadinya sering sembelit.
Saya pernah sering memberikan susu berkalori, tapi malah sering diare.
Akhirnya saya mencoba keju, meski masih "turunan" susu tapi ternyata cocok buat Anak Lanang, ah senangnyaaa.
Sejak saat itu, saya sering memasukkan keju ke dalam makanan hingga camilan anak. Kalau pun beli, biasanya juga yang ada unsur kejunya. Misalnya, saya membuat mie tapi pakai saos keju, atau menaburkan keju parut di atas nasi, atau juga memilih membeli kastengel sebagai camilan.
Tapi rasanya terkadang ada yang berbeda. Misalnya nih, pasti pernah beli kastengel kok rasa kejunya sedikit, atau malah hanya terasa keju di toping saja. Ternyata, kuliner yang mengaku ada unsur kejunya tadi hanya pakai keju cheddar sangat sedikit, hiks. Kalau kayak gitu sih, sama saja anak makan tepung dan air saja dong? Gimana bisa naik berat badannya?
Dari situ, saya terus mencari informasi yang lebih terkini, hingga akhirnya bertemu dengan kampanye #KejuAsliCheck nih. Ternyata, sebagai ibu juga harus jeli, termasuk memilih keju. Saya juga mencari informasi keju seperti apa yang tepat untuk anak. Tentu saya harus mencari tahu beberapa nutrisi yang sebaiknya ada di dalam keju tersebut.
NUTRISI YANG SEBAIKNYA ADA DI DALAM KEJU, adalah:
1. Dari New Zealand
Apa kelebihan keju yang asli dari New Zealand? Ternyata, negara tersebut mendapatkan anugerah alam yang mendukung menghasilkan keju berkualitas premium. Misalnya, dari segi tanah dan udara yang sejuk. Tanahnya bisa menanam rumput untuk sapi, lalu sapi menghasilkan susu berkualitas yang kemudian bisa menjadi keju. Apalagi, sapi di New Zealand sangat terjaga sehingga minim terkena karbon. Terbukti negara tersebut memiliki udara yang selalu segar.2. Mengandung Calcimilk
Calcimilk inilah yang mengandung nutrisi kalsium, protein, dan vitamin D yang dibutuhkan oleh anak.3. Kaya akan kalsium
Anak masih dalam proses pertumbuhan, tentu pertumbuhan ke atas atau agar semakin tinggi. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan agar tulang sehat dan semakin tinggi adalah kalsium. Selain itu, ternyata kalsium juga bisa meningkatkan sistem tubuh anak. Ibaratnya bisa seperti vitamin yang menjaga tubuh anak tetap sehat.4. Mengandung protein
Salah satu manfaat protein bagi anak adalah memperbaiki fungsi otak, jadi anak bisa lebih fokus dan cepat berpikir. Hal ini sangat dibutuhkan karena otak anak harus terus berkembang. Apalagi Anak Lanang sudah mulai sekolah nih sejak tahun ini masuk TK. Jadi sangat membutuhkan asupan protein, agar proses belajar juga maksimal.5. Vitamin D
Ketika masa virus covid-19 tahun lalu masuk Indonesia, mulai banyak informasi mengenai pentingnya vitamin D. Sebelumnya vitamin D itu identik dengan berjemur ya, tapi sekarang mulai banyak edukasi pentingnya mengonsumsi vitamin D. Kalau saya sih, dari pada kasih berbagai macam vitamin, kalau dari keju sudah mengandung vitamin D ya bisa tercukupi.Selain nutrisi, kalau saya sih juga harus mengandung 2 unsur penting ini. Soalnya bisa menambah nafsu makan Anak Lanang juga:
6. Rasanya lezat
Jadi, pada dasarnya itu kalau keju rasanya gurih atau terkadang ada yang menganggap asin ya. Tahu sendiri kalau anak-anak pasti suka makanan yang gurih, jadi lebih mudah diterima oleh lidah anak-anak juga.7. Tanpa perisa tambahan
Setiap saya membaca komposisi makanan, sering mendapatkan kata perisa tambahan. Setelah saya googling, ternyata tambahan rasa. Tapi, justru kalau keju asli sih biasanya sudah gurih dari asalnya. Kalau ada perisa tambahan berarti mungkin komposisi kejunya sedikit sehingga agar terasa gurih membutuhkan bahan tersebut (ini menurut pendapat saya saja sih ya).Setelah saya ceki-ceki, ternyata keju Kraft mengandung 7 nutrisi tersebut buat anak. Ah senangnya, akhirnya bisa menemukan keju yang lezat di lidah Anak Lanang sampai keju yang bergizi. Ibaratnya, mengonsumsi keju maka anak akan mendapatkan beberapa nutrisi. Tahu sendiri kalau nutrisi sangat penting karena anak dalam masa pertumbuhan.
Ternyata ya, memilih keju juga nggak boleh asal-asalan. Pastikan kalau keju yang dipilih adalah menggunakan bahan utama keju juga.
BAGAIMANAKAH CARA MENGETAHUI APAKAH MENGGUNAKAN BAHAN UTAMA KEJU?
1. Membaca komposisi pada keju tersebut
Memang sih, sebagai orang awam, seperti saya, kadang suka nggak paham ketika membaca komposisi produk. Tapi harus mau belajar biar memberikan nutrisi terbaik buat anak.2. Pastikan kata "keju cheddar" berada di urutan pertama dalam komposisi tersebut
Kenapa? Karena artinya menggunakan keju sebagai bahan utama. Semua itu ada di keju Kraft. Ternyata, keju lainnya ada yang menuliskan air atau susu di kata pertama komposisi, hiks, baru tahu nih info penting gini.Saya pun memutuskan kalau usaha untuk menaikkan berat badan Anak Lanang adalah memaksimalkan keju dalam asupan sehari-harinya.
Apa anak nggak bosan makan keju terus?
Enggak dong, harus dimodifikasi selalu. Misalnya:
- Dicampur ke dalam makanan. Bisa membuat saos keju buat cocolan makan ayam tepung.
- Dijadikan bahan camilan, seperti schotel, toping roti pakai keju.
- Dicemil langsung. Iya, Anak Lanang sejak kecil suka nyemil keju langsung, hehehe.
Terkadang, selama berkreasi dengan keju suka dibantu oleh Anak Lanang. Misalnya, Anak Lanang membantu memarut keju, seperti yang ada di foto bawah ini. Kegiatan ini bisa mengasah motorik anak, lewat kegiatan memarut tadi. Asyik kan ya?
Sejak menjadi orang tua, saya pun pelan-pelan mulai belajar mengenai nutrisi, tumbuh kembang anak, dan semua hal yang berkaitan dengan anak. Semua itu hal yang sangat baru bagi saya. Maklum saja, latar belakang pendidikan saya juga bukan dari dunia kesehatan. Tentu saja saya ingin memberikan makanan yang sehat dan tetap enak di lidah Anak Lanang. Salah satunya adalah menggunakan bahan keju ini.
Dimulai dari mencari informasi seputar menaikkan berat badan anak, saya akhirnya bertemu dengan kampanye #KejuAsliCheck dan menemukan pentingnya memastikan jika keju pilihan kita benar-benar menggunakan keju asli sebagai bahan utamanya.
Dari pada galau terus gimana biar berat badan anak bisa naik, lebih baik konsisten memberikan nutrisi dari keju cheddar.
Sumber:
https://m.fimela.com/lifestyle/read/4472820/kelebihan-keju-terbuat-dari-susu-new-zealand
https://www.halodoc.com/artikel/5-manfaat-kalsium-untuk-tumbuh-kembang-anak
https://www.ibudanbalita.com/artikel/catat-inilah-9-manfaat-protein-bagi-anak
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-pentingnya-vitamin-d-untuk-pertumbuhan-anak
Waaahhh...infonya mantap dan bermanfaat, Mbak. Pengen coba saya terapkan ke anak wedok.
ReplyDeleteWahhh merk langgananku nih mbak kalo beli keju. Udah cocok gitu di lidah. Yg lain kerasa beda, ujung2nya balik lg ke kraft 😁
ReplyDeleteEh benar juga ya. Kita pasti suka menuliskan bahan utamanya di awal sekali. Nggak kepikiran sih sama yang beginian. Kadang suka asal beli aja. Yang penting keju gitu.
ReplyDeleteOke... Bisa jadi pembelajaran buat kedepannya...
Keju kraft itu rasanya emang beda ma keju lain yang sejenis kaya lebih "ngeju" gitu berarti krn emang komposisi utamanya keju cheddar ya.
ReplyDeleteTernyata kondisi alam seperti di New Zealand pengaruh juga ya terhadap kualitas keju yang dihasilkan dari susu di peternakannya. Ga heran ya, rasa keju Kraft memang juara banget deh.
ReplyDeleteenak banget sih keju ini ya mbak, tapi kalau diperhatikan emang ternyata nggak semua bahan utama keju di pasaran itu cheddar ya :( ada yg air juga
ReplyDelete