Ha? Apa itu copywriting?
Contoh #1 Sebelumnya saya mau tanya, waktu lihat status kayak gini:
Contoh #2 Lalu, bandingkan dengan status seperti ini:
Senangnya nih ada kabar baik karena anak-anak sudah mulai masuk sekolah meski masih 2 x seminggu. Tapiiii... pagi hari jadi rempoooonggg lagi ya Moms. Kalau aku sih, biar mood antar jemput langsung melesat, ya cukup pakai Serum Beenpink di pagi hari biar seger, dan berhasil bikin good mood, lho.
Oh ya, kalau di daerah Moms sudah mulai sekolah offline belum?
= = =
Dari 2 contoh di atas, kira-kira ada satu benang merahnya?
Nggak perlu menunggu bulan purnama datang buat menjawab, ya, hehehe.
Persamaannya adalah, SAMA-SAMA ADA YANG DIJUAL
Tapi, yang nomor 2 itu tidak terang-terangan jualan, kan?
Nah, itulah copywriting.
Lanjut...
Copywriting cuma butuh 2 poin ini
Jadi kalau ditanya, “Copywriting itu apaan?”
Copywriting adalah tulisan, bisa berupa cerita atau informasi, yang disukai atau dibutuhkan oleh target market, dan ada selipan produk atau jasa yang dijual.
Jadi, ada 2 poin penting dalam copywriting, yaitu:
#1 Tulisan cerita atau informasi
#2 ada selipan promosi
Artinya, di copywriting dilarang keras kelihatan kalau jualan.
Eh, masih ada yang tanya, “Terus, kalau nggak boleh terang-terangan jualan, buat ada dong copywriting?”
Jadi gini, konsumen itu nggak suka dijualin. Misalnya, “Eh, aku jualan Produk A, lho, beli, yak.”
Responnya?
Contoh #1 Sebelumnya saya mau tanya, waktu lihat status kayak gini:
Dibeli... dibeli... skincare yang bikin glowing.
Merek XXX hanya sekian rupiah kok.
= = =
Merek XXX hanya sekian rupiah kok.
= = =
Contoh #2 Lalu, bandingkan dengan status seperti ini:
Senangnya nih ada kabar baik karena anak-anak sudah mulai masuk sekolah meski masih 2 x seminggu. Tapiiii... pagi hari jadi rempoooonggg lagi ya Moms. Kalau aku sih, biar mood antar jemput langsung melesat, ya cukup pakai Serum Beenpink di pagi hari biar seger, dan berhasil bikin good mood, lho.
Oh ya, kalau di daerah Moms sudah mulai sekolah offline belum?
= = =
Dari 2 contoh di atas, kira-kira ada satu benang merahnya?
Nggak perlu menunggu bulan purnama datang buat menjawab, ya, hehehe.
Persamaannya adalah, SAMA-SAMA ADA YANG DIJUAL
Tapi, yang nomor 2 itu tidak terang-terangan jualan, kan?
Nah, itulah copywriting.
Lanjut...
Copywriting cuma butuh 2 poin ini
Jadi kalau ditanya, “Copywriting itu apaan?”
Copywriting adalah tulisan, bisa berupa cerita atau informasi, yang disukai atau dibutuhkan oleh target market, dan ada selipan produk atau jasa yang dijual.
Jadi, ada 2 poin penting dalam copywriting, yaitu:
#1 Tulisan cerita atau informasi
#2 ada selipan promosi
Artinya, di copywriting dilarang keras kelihatan kalau jualan.
Eh, masih ada yang tanya, “Terus, kalau nggak boleh terang-terangan jualan, buat ada dong copywriting?”
Jadi gini, konsumen itu nggak suka dijualin. Misalnya, “Eh, aku jualan Produk A, lho, beli, yak.”
Responnya?
Kemungkinan besar ditolak, ya.
Nah, kalau copywriting itu tulisan yang membuat pembaca jadi berpikir, “Aha! Kayaknya saya butuh produk ini.”
Jadi, habis membaca copywriting malah order sendiri, deh, alias CLOSING TERJADI.
Sebagai pebisnis online, mau kan kalau closing terus?
Apalagi jualan di online itu butuh banget copywriting.
Soalnya kan kita jualannya di:
- FB => solusinya nulis status ala copywriting
- IG => solusinya nulis caption ala copywriting
- WA => solusinya nulis status ala copywriting
- Dst
Sudah terbayang apa itu copywriting ya?
Next...
Copywriting bukan tulisan biasa
Iya dong.
Apa yang bikin nggak biasa?
#1 Dalam 1 paragraf biasanya pendek
Mungkin sekitar 1 sampai 4 kalimat saja.
Kenapa?
Karena pembaca suka yang singkat dan padat isinya.
Nah, kalau copywriting itu tulisan yang membuat pembaca jadi berpikir, “Aha! Kayaknya saya butuh produk ini.”
Jadi, habis membaca copywriting malah order sendiri, deh, alias CLOSING TERJADI.
Sebagai pebisnis online, mau kan kalau closing terus?
Apalagi jualan di online itu butuh banget copywriting.
Soalnya kan kita jualannya di:
- FB => solusinya nulis status ala copywriting
- IG => solusinya nulis caption ala copywriting
- WA => solusinya nulis status ala copywriting
- Dst
Sudah terbayang apa itu copywriting ya?
Next...
Copywriting bukan tulisan biasa
Iya dong.
Apa yang bikin nggak biasa?
#1 Dalam 1 paragraf biasanya pendek
Mungkin sekitar 1 sampai 4 kalimat saja.
Kenapa?
Karena pembaca suka yang singkat dan padat isinya.
Contoh:
Namanya perempuan, meski sudah menjadi ibu dan rempong mengejar anak, tetap ingin tampil bak artis Korea gitu lho, hehehe. Apalagi sekarang banyak kosmetik yang dijual di online shop, tapi tetap harus selektif.
Nah, kalau menurutku, sebelum memutuskan membeli kosmetik, mending cek beberapa hal ini dulu deh:
Satu, cek BPOM sudah ada atau belum?
Kamu bisa googling di internet dengan kata kunci merek tersebut sudah ada BPOM atau belum, biasanya ada informasinya kok kalau sudah ada BPOM. Kalau aku sih pakai Serum Beenpink memang terpampang jelas sudah terdaftar BPOM.
#2 Dalam 1 paragraf hanya ada 1 ide tulisan
Pastikan, jika dalam 1 paragraf itu hanya ada 1 ide tulisan, karena kalau lebih dari 1 itu pasti membuat pembaca bingung. Bayangkan kalau kita harus menerima lebih dari 1 pesan inti setelah membaca 1 paragram saja. pusing, kan?
Coba lihat contoh di atas lagi. Di setiap paragraf pasti hanya ada 1 ide tulisan yaitu pesan inti yang ingin disampaikan.
Contoh:
Kamu bisa googling di internet dengan kata kunci merek tersebut sudah ada BPOM atau belum, biasanya ada informasinya kok kalau sudah ada BPOM. Kalau aku sih pakai Serum Beenpink memang terpampang jelas sudah terdaftar BPOM.
=> ada 1 ide tulisan yaitu = informasi mencari daftar bpom
#3 To the point
Gaya bahasa copywriting itu to the point, alias nggak pakai “kata berbunga” kayak menulis novel, bahkan kayak kita lagi mengobrol, lho. Jadi, ketika membuat copywriting, kita bisa juga sambil ngomong biar gaya bahasaya mengalir dan lebih mudah dipahami.
#4 Sesuaikan keinginan target market
Pastikan jika isi copywriting memang sesuai dengan “dunia” target market.
Misalnya, saya pakai produk Beenpink kan buat perempuan, maka pilih gaya bahasanya hingga tema tulisan, yang mewakili dunia perempuan. Jadi nggak pernah membahas otomotif yang kayaknya sedikit digemari perempuan ya.
Nah, kalau menurutku, sebelum memutuskan membeli kosmetik, mending cek beberapa hal ini dulu deh:
Satu, cek BPOM sudah ada atau belum?
Kamu bisa googling di internet dengan kata kunci merek tersebut sudah ada BPOM atau belum, biasanya ada informasinya kok kalau sudah ada BPOM. Kalau aku sih pakai Serum Beenpink memang terpampang jelas sudah terdaftar BPOM.
#2 Dalam 1 paragraf hanya ada 1 ide tulisan
Pastikan, jika dalam 1 paragraf itu hanya ada 1 ide tulisan, karena kalau lebih dari 1 itu pasti membuat pembaca bingung. Bayangkan kalau kita harus menerima lebih dari 1 pesan inti setelah membaca 1 paragram saja. pusing, kan?
Coba lihat contoh di atas lagi. Di setiap paragraf pasti hanya ada 1 ide tulisan yaitu pesan inti yang ingin disampaikan.
Contoh:
Kamu bisa googling di internet dengan kata kunci merek tersebut sudah ada BPOM atau belum, biasanya ada informasinya kok kalau sudah ada BPOM. Kalau aku sih pakai Serum Beenpink memang terpampang jelas sudah terdaftar BPOM.
=> ada 1 ide tulisan yaitu = informasi mencari daftar bpom
#3 To the point
Gaya bahasa copywriting itu to the point, alias nggak pakai “kata berbunga” kayak menulis novel, bahkan kayak kita lagi mengobrol, lho. Jadi, ketika membuat copywriting, kita bisa juga sambil ngomong biar gaya bahasaya mengalir dan lebih mudah dipahami.
#4 Sesuaikan keinginan target market
Pastikan jika isi copywriting memang sesuai dengan “dunia” target market.
Misalnya, saya pakai produk Beenpink kan buat perempuan, maka pilih gaya bahasanya hingga tema tulisan, yang mewakili dunia perempuan. Jadi nggak pernah membahas otomotif yang kayaknya sedikit digemari perempuan ya.
PAHAM YA?
Jadi, copywriting itu bagian dari marketing.
Tentu saja, tujuannya adalah agar terjadi closing.
Tapi, dari copywriting itu bisa mengalami tahapan ini:
Membuat pembaca tahu produk atau jasa yang Anda jual == lalu ==> penasaran dengan produk atau jasanya == lalu ==> tanya-tanya ke tim CS == lalu ==> closing, deh.
Jadi, copywriting itu bagian dari marketing.
Tentu saja, tujuannya adalah agar terjadi closing.
Tapi, dari copywriting itu bisa mengalami tahapan ini:
Membuat pembaca tahu produk atau jasa yang Anda jual == lalu ==> penasaran dengan produk atau jasanya == lalu ==> tanya-tanya ke tim CS == lalu ==> closing, deh.
Ada yang belum paham? *jewer #galaknyaaa...
Terima kasih
ReplyDeleteSudah paham 😁 makasiiih
ReplyDeleteSudah paham 😁 makasiiih
ReplyDelete