Masih ingat dengan postinganku sebelumnya, kalau di tahun 2020 kemarin punya 1 pengalaman baru, yaitu sharing online di zoom atau google meet? Harus sudah baca dulu ya #maksa.
Ini nih link-nya ya: Contoh Copywriting itu Ngapain Aja
Ternyata, tantangannya adalah gimana bisa sharing tanpa ada kerusuhan dari Anak Lanang? Maklum, Anak Lanang bangun dan ibu nggak ada di rumah (padahal ibu ke warung dekat rumah beli telur), itu hebohnya kayak ditinggal pergi ke bulan, hehehe.
Akhirnya aku menemukan tipsnya:
Satu, kasih penjelasan kepada anak
Sebelum hari H, aku sudah kasih tahu kalau hari ini, jam sekian sampai jam sekian, anak sama bapak dulu ya, soalnya ibu mau ngomong di depan laptop, banyak teman-teman ibu yang mau dengerin.
Yang namanya Anak Lanang ya ngotot pengen ikut lah. Akhirnya buat perjanjian boleh asal nggak berisik. Apakah berhasil? Baca selanjutnya dulu.
Dua, minta dukungan dari suami
Kasih tahu pak bojo kalau hari apa, jam berapa sampai jam berapa aku harus ngisi sharing online. Minta tolong ajak anak bermain bersama. Kalau aku, siapkan beberapa “senjata” biar anak lupa sama ibunya sebentar. Tentu yang menentukan dan menyiapkan “senjata” itu harus ibu, hehehe. Apa saja “senjata”nya? Nanti di berikutnya.
Tiga, kasih “senjata” buku aktivitas
Ini tergantung kesukaan anak masing-masing ya. Kalau Anak Lanang memang suka mengisi buku aktivitas, dia bisa anteng di meja, ibunya pun bebas nge-drakor wkwkwkw. Jadi aku siapkan dulu, sembunyikan dulu, bilang bapake kalau anak mulai mau masuk kamar ya baru sodorkan bukunya.
Empat, kasih “senjata” stiker
Anak Lanang suka banget sama stiker. Waktu itu aku siapkan juga. bahkan sampai 2 atau 3 renteng stiker gitu ya. Jadi anak bisa tempelkan stiker, terus mau pindah tempat juga bisa, maka siapkan buku stikernya juga.
Lima, kasih jajan
Ini adalah “senjata” terakhir deh kayaknya. Siapkan jajanan favoritnya. Biasanya aku keluarkan di jam-jam terakhir sharing, soalnya memang kadang Anak Lanang itu caper. Misalnya pas sesi tanya jawab, aku jawabin pertanyaan peserta, eh, dia juga mau ikutan bantu jawab, modyar! Suaraku kan kalah cempreng sama suara Anak Lanang.
Enam, jika terpaksa maka dipangku
Ini yang pernah aku lakukan juga. Jadi kayaknya Anak Lanang pengen wajahnya nongol di kamera laptop, kayak wajahku juga. Tapi aku siapkan kertas dan bolpen, jadi dia bisa menulis sambil duduk didepanku. Nggak dipangku ya, soalnya Anak Lanang sudah berat, hahaha.
Tahu nggak, Anak Lanang tanya kapan Ibu ngomong sama teman-temannya di laptop lagi? Hahaha. Pertanyaan itu muncul sekitar pertengahan Desember, karena bulan Desember aku kosong sharing online, hihihi.
Yah, begitulah kehidupan Mom Copywritter ini. Sepaket sama Anak Lanang, seru, lelah, tapi tidak akan terlupakan. Nah, gimana dengan pengalamanmu?
Ini nih link-nya ya: Contoh Copywriting itu Ngapain Aja
Ternyata, tantangannya adalah gimana bisa sharing tanpa ada kerusuhan dari Anak Lanang? Maklum, Anak Lanang bangun dan ibu nggak ada di rumah (padahal ibu ke warung dekat rumah beli telur), itu hebohnya kayak ditinggal pergi ke bulan, hehehe.
Akhirnya aku menemukan tipsnya:
Satu, kasih penjelasan kepada anak
Sebelum hari H, aku sudah kasih tahu kalau hari ini, jam sekian sampai jam sekian, anak sama bapak dulu ya, soalnya ibu mau ngomong di depan laptop, banyak teman-teman ibu yang mau dengerin.
Yang namanya Anak Lanang ya ngotot pengen ikut lah. Akhirnya buat perjanjian boleh asal nggak berisik. Apakah berhasil? Baca selanjutnya dulu.
Dua, minta dukungan dari suami
Kasih tahu pak bojo kalau hari apa, jam berapa sampai jam berapa aku harus ngisi sharing online. Minta tolong ajak anak bermain bersama. Kalau aku, siapkan beberapa “senjata” biar anak lupa sama ibunya sebentar. Tentu yang menentukan dan menyiapkan “senjata” itu harus ibu, hehehe. Apa saja “senjata”nya? Nanti di berikutnya.
Tiga, kasih “senjata” buku aktivitas
Ini tergantung kesukaan anak masing-masing ya. Kalau Anak Lanang memang suka mengisi buku aktivitas, dia bisa anteng di meja, ibunya pun bebas nge-drakor wkwkwkw. Jadi aku siapkan dulu, sembunyikan dulu, bilang bapake kalau anak mulai mau masuk kamar ya baru sodorkan bukunya.
Empat, kasih “senjata” stiker
Anak Lanang suka banget sama stiker. Waktu itu aku siapkan juga. bahkan sampai 2 atau 3 renteng stiker gitu ya. Jadi anak bisa tempelkan stiker, terus mau pindah tempat juga bisa, maka siapkan buku stikernya juga.
Lima, kasih jajan
Ini adalah “senjata” terakhir deh kayaknya. Siapkan jajanan favoritnya. Biasanya aku keluarkan di jam-jam terakhir sharing, soalnya memang kadang Anak Lanang itu caper. Misalnya pas sesi tanya jawab, aku jawabin pertanyaan peserta, eh, dia juga mau ikutan bantu jawab, modyar! Suaraku kan kalah cempreng sama suara Anak Lanang.
Enam, jika terpaksa maka dipangku
Ini yang pernah aku lakukan juga. Jadi kayaknya Anak Lanang pengen wajahnya nongol di kamera laptop, kayak wajahku juga. Tapi aku siapkan kertas dan bolpen, jadi dia bisa menulis sambil duduk didepanku. Nggak dipangku ya, soalnya Anak Lanang sudah berat, hahaha.
Tahu nggak, Anak Lanang tanya kapan Ibu ngomong sama teman-temannya di laptop lagi? Hahaha. Pertanyaan itu muncul sekitar pertengahan Desember, karena bulan Desember aku kosong sharing online, hihihi.
Yah, begitulah kehidupan Mom Copywritter ini. Sepaket sama Anak Lanang, seru, lelah, tapi tidak akan terlupakan. Nah, gimana dengan pengalamanmu?