Untuk yang Belajar Menulis Profil Orang Lain

Sudah lama nih pengen posting tentang tips menulis profil orang lain, tapi cuma mentok di daftar catatan ide tulisan blog, hehehe. Akhirnya ketika bingung mau nulis apa lagi ya di blog? Tinggal intip daftar catatan ide tadi. Nah, kalau kamu punya buku catatan ide nggak? Sebagai penulis ya harus punya, bisa jadi tabungan ide, jangan tabungan lemak aja yang diurus, eh.

Baca juga: Tips Menulis lainnya DI SINI ya.

Aku tuh mulai suka nulis profil ketika bekerja di salah satu rumah produksi di Jakarta, sebagai reporter untuk salah satu acara televisi berisi profil tokoh inspiratif. Terus kerja sebagai copywriter dan reporter di Indscript itu harus wawancara (meski lewat online atau chatting) para perempuan pebisnis dari rumah. Ternyata asyik juga bisa bertemu dan belajar langsung dari orang-orang keren itu.

Ini dia tips menulis profil alaku:
Iya, ala-ku ya, nggak tahu kalau ala Mas Anang hehehe.

1. Tentukan mau menulis profil siapa
Pastikan jika kamu memilih profilnya memang punya hal positif yang bisa dibagi inspirasinya kepada pembaca ya. Jangan sampai, misalnya pilih nulis profil Si A karena Si A adalah adik sendiri padahal adiknya masih balita, mau nulis inspirasi apaan ya? hohoho.

2. Lakukan riset seputar si tokoh
Ini juga wajib banget. Jangan sampai kamu mau wawancara seseorang dan akan menulis profilnya tapi blank, nggak tahu apa kelebihannya? Karena menulis profil itu minimal punya 1 HAL YANG DIBAGIKAN. Ibarat sebelum perang ya bawa senjata gitu lah.

3. Siapkan daftar pertanyaan
Ini juga penting dan bisa dibuat setelah Anda riset dahulu. Dari riset, lalu ketahuan apa yang menarik dari si profil dan ingin didalami lewat pertanyaan wawancara nantinya.

Biasanya sih, untuk daftar wawancara profil itu kruang lebih kayak gini:
1. Apa latar belakang si tokoh hingga pasti kasih pengaruh positif sampai sekarang?
2. Apa kelebihannya?
3. Apa saja prestasinya?
4. Momen terendah apa yang pernah dialami?
5. Bagaimana bangkit dari titik terrendah tersebut?
Dst.

Meski begitu, pertanyaan yang disiapkan itu sebagai gambaran kasar saja. Terkadang, ketika momen wawancara maka pertanyaannya bisa berkembang.

Contoh:
Anda tanya latar belakang si tokoh yang kasih pengaruh positif itu adalah dari orang tua yang mendukung penuh dia berbisnis sejak kecil.
Maka Anda bisa tanya lebih detail: apa contoh konkret dukungannya?
Ternyata jawabannya adalah, seperti dibuatkan toko kecil-kecilan, dll.

Seperti itu yah.

Sebenarnya kangen banget gitu, pengen wawancara profil lagi. Sempat terbayang mau wawancara teman yang inspiratif terus profilnya diposting di blog ini, atau wawancara profil sekaligus jadi konten youtube, dll. Tapi ya gitu deh, masih belum sempat ngajak wawancara, hihihi, cari alesyan ajah sih.

Kalau kamu, suka baca atau lihat wawancara profil gitu nggak sih?