7 Fakta Pas Ultah Offline Gandjel Rel Ke-5


Alhamdulillah, acara offline ulang tahun komunitas blogger perempuan Semarang, Gandjel Rel, yang ke-5 sudah berlangsung Sabtu, 23 Febuari lalu. Tepat sehari setelah ultah online (22 Febuari) ya. Tentu saja setiap tahun ada yang berbeda, ibarat dulu bayi, sekarang balita yang-sudah-susah-diajak-bobok-siang #Eh,ItuSihAnakLanangYak, hehehe. Lalu apa saja yang berbeda di ultah ke-5 dengan ultah sebelumnya?

Satu, banyak banget dibantu GRes (anggota GR).
Sebenarnya, dari dulu ya sudah dibantu GRes, tapi biasanya dari MC, hadiah, pernah juga tim transportasi narasumber dari GRes, dll. Cuma dulu biasanya bagian acara dari founder, kalau sekarang terima kasih banyak dibantu sama Mbak Winda yang sudah siapin games, bagi hadiah, dll *ketjup pakai lipstik yang baru kadarluasa, ups.

Dua, ada kejutan di hari H.
Jadi undangan buat GRes itu kopdar ultah aja. Padahal ada pembicara yaitu Bunda Diah Didi yang ngehits sebagai influlancer di bidang kuliner *langsung ngeces. Acaranya santai kok karena Mbak Diah Didi nggak perlu nyiapin slide presentasi, tapi talk show antara MC dengan pembicara aja, lalu tanya jawab.

Tiga, warna monokrom.
Biasanya nih, ultah GR itu selalu ada dresscode yang cerah. Dari warna pink di ultah ke-1, warna biru di ultah ke-2, warna oranye di ultah ke-3, dan motif bunga di ultah ke-4. Tapi karena ada GRes yang mau pindah, hiks, dan usul warna monokrom sesuai koleksi di lemarinya, hehehe, baeklah, apa sih yang enggak buat, GRes?!

Empat, kue tart dari GRes juga,
Biasanya pesan kue tart di luar nih. Tapi pas ultah ke-5 ada sumbangan kue tart dari Mbak Muna yang enaaakkk bangeeeddd, lembut banget, dan cokelat di mana-mana #MaklumFansBeratCokelat, hehehe. Jadi pengen pesen buat sendiri bisa nggak ya? *colek Mbak Muna.

Lima, yang bisa datang 4 founder.
Sebenarnya, kemarin ada 1 founder yang nggak bisa datang yaitu Taro. Padahal ultah sebelumnya selalu 5 founder bisa datang. Jadi, memang meski Taro yang paling muda tapi yang paling syiiiibukkk terus susah ketemuan, dan memang pas ada cara keluarga yang nggak bisa ditinggalkan, huhuhu.

Enam, di area Semarang “atas”.
Biasanya nih, acara ultah itu kebanyakan di area tengah kota, pernah juga di Semarang barat (dan tinggal koprol dari rumahku hehehe), pernah juga daerah pedurungan yang jaaauuuhhh (dari rumahku sih, hehehe). Kayaknya baru kali ini di daerah Tembalang, biar Mbak Diah Didi tinggal meluncur bentar juga, hohoho.

Tujuh, bertabur hadiah.
Kayaknya lho ya, kayaknya setiap orang yang datang di ultah GR ke-5 itu pasti bawa pulang, minimal 1 hadiah, entah itu hadiah menang lomba blog, menang games, doorprize, dll.  Soalnya, jumlah hadiah lebih banyak dari pada yang datang hahaha. Kayaknya juga dan mohon maaf jika ada yang terlewatkan, hiks. Kalau aku dapat kaos yeay! Kalau kamu dapat apa?

Oh ya, ini fakta subyektif menurutku aja, lho, ya. Nggak kalau menurut Mas Anang, eh.