Nggak
terasa, ya, sebentar lagi mau akhir tahun. Kayaknya baru kemarin gitu merayaan
pergantian tahun dari 1999 ke 2000 dan aku masih SMA, hihihi, eh sekarang sudah
mau masuk 2020 dan aku sudah menjadi simboknya Anak Lanang *nyomot kalkulator,
dan memang sudah 20 tahun berlalu, huhuhu, cepatnya. Tapi bagi yang berporfesi
penulis, justru liburan akhir tahun bisa menjadi gudang ide menulis. Nggak
percaya?
Satu, coba ceritakan pengalaman liburan
yang bikin malu seputar transportasi.
Misalnya,
salah booking hari tiket pesawat terus jadinya bisa nulis cerita kok itu bisa
terjadi, terus ruginya berapa rupiah tuh, atau ketinggalan kereta api bahkan
sampai ada adegan lari-larian mengejar kereta yang sudah melesat jauh hiks,
atau salah tempat duduk #KalauIniPengalamanPribadi, hihihi.
Dua, coba ceritakan pengalaman liburan di
kampung terus ketemu saudara, tapi malah bikin
kepala-panas-sampai-bisa-buat-goreng-telur.
Terkadang,
liburan akhir tahun juga digunakan untuk mudik. Asyiknya memang bisa ketemu
saudara, tapi kadang yang namanya lidah tak bertulang (kalau bertulang mungkin
nggak bakal ada makanan rujak cingur, hallah kok nyambungnya jauh, hehehe),
jadinya ada pertanyaan yang bikin bete. Kayak: kapan nikah, kapan punya anak,
kapan bagi-bagi duit? eh. Tapi tenang, aku sudah pernah nulis buat panduan
menjawab semua pertanyaan gemes itu:
Baca
juga: Tips Menghadapi Pertanyaan SaatLebaran
Tiga, coba ceritakan pengalaman liburan
yang bikin malu di tempat wisata.
Yang
namanya liburan itu pasti ke tempat wisata, dong. Minimal ke mall di kampung,
deh, hehehe. Tapi pernah punya pengalaman memalukan? Ya bisa ditulis lah.
Misalnya, lagi ke tempat wisata dan ternyata ramai banget, jadinya kamu salah
pegang tangan suami orang, eh, #duh jangan sampai kejadian, jangan sampai *getok meja.
Empat, coba ceritakan pengalaman liburan
seputar kuliner.
Sudah
biasa nulis tempat kuliner di blog. Coba cari yang lain. Misalnya, nulis
pengalaman mencoba kuliner unik dan ternyata efeknya sakit perut berhari-hari,
hehehe, tapi jelaskan juga kenapa, seperti karena perutmu memang sensitif, jadi
nggak “menjatuhkan” tempat kuliner itu juga.
Lima, coba ceritakan pengalaman liburan seputar
menjadi ibu.
Misalnya,
aku sering juga mudik berdua sama Anak Lanang. Aha! Jadi ada ide menulis tuh.
Misalnya, tips mudik dan naik kereta api bersama balita, tips packing yang irit
tempat, tips menghadapi anak yang hobi cat walk di lorong kereta api, hehehe.
Emak, coba ceritakan pengalaman liburan di
rumah aja juga bisa.
Akhir
tahun ini kamu nggak pergi kemana-mana? Ya tetap bisa punya ide menulis.
Seperti, ceritakan kegiatan liburan yang asyik meski di rumah saja. Bisa dengan
maraton nonton drama korea, atau jalan-jalan keliling kompleks sama anak setiap
pagi, atau tidur lagi dan tidur lagi, hehehe.
Tujuh, pernah sakit pas liburan? Itu
sumber ide menulis juga.
Ya
cukup ceritakan berdasarkan pengalaman pribadi. Misalnya, sakitnya kapan,
sakitnya kenapa, terus gimana penanganan sakitnya, tips nungguin saudara sakit
di malam tahun baru, sampai tips biar liburan nggak sakit juga bisa ditulis.
Nah,
selamat berlibur dan berburu ide, ya. Biarkan liburan yang katanya merogoh
kocek itu bisa “balik modal” yaitu dengan membuat tulisan liburan yang bisa
“dijual” hehehe #Ajaran apa iniiiiihhhhh?