Tahu nggak, ini draft lama sejak sekitar 3 tahunan yang lalu tapi baru saja aku selesaikan #PadahalNggakAdaYangTanyaYa, hiks. Jangan heran kalau judulnya ada kata “bayi” karena ditulis pas Anak Lanang sekitar 7 bulan. Itu adalah momen pertama aku berpisah sejenak dengan Anak Lanang dan ternyata mellow juga. Waktu itu, aku pengen me time dan pas ada workshop blog, jadilah menitipkan Anak Lanang di rumah hanya bersama bapaknya, dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Lalu, ting! Ada ide nulis tentang tips meninggalkan bayi di rumah dan hanya bersama bapaknya, sementara biasanya si bayi nggak pernah pisah dari ibu.
Baca juga: Menu MPASI 6 Bulan
Yang pertama, siapkan mental.
Ternyata, meninggalkan bayi itu berat. Padahal 24 jam 7 hari bersama bayi itu rasanya capek dan pengen sering-sering break. Tapi ketika bisa me time, lalu jauh dari bayi bikin aku mellow juga, #EmakPlinPlan, hahaha. Rasanya langsung kangen. Yang jelas, aku juga butuh me time biar fresh dan nggak ngomel-ngomel melulu di rumah. So, nikmati saja me time.
Yang kedua, siapkan kebutuhan bayi.
Sebelum pergi, pastikan asupan bayi sudah disiapkan. Jadi, bapaknya tinggal kasih aja. Misalnya, memerah ASI dulu, atau menaruh sufor di satu tempat khusus jadi bapaknya tinggal ngeracik, sampai MPASI-nya. Biasanya, sebelum berangkat memang lebih rempong dulu. Oh ya, itu pertama kalinya bapaknya Anak Lanang mengurus p*p bayi. Tuh kan, kalau terpaksa ternyata bisa, hihihi.
Yang ketiga, siapkan mainan.
Kalau aku, memang ada box khusus mainan Anak Lanang. Jadi ya terserah bapaknya mau kasih mainan apa. Sebenarnya nggak perlu disiapkan tapi dirapikan dulu semua mainan di dalam box. Meski pasti biasanya ... ah, nanti aku jelaskan di poin kelima saja, ya.
Yang keempat, chat semuanya.
Kalau berdasarkan pengalaman, Bapaknya Anak Lanang itu kalau dikasih tahu secara verbal, alias ngomong, seringnya entah kenapa pasti ada yang miss-communication. Makanya, aku jelaskan detail lewat chat WA. Misalnya, waktunya makan jam berapa, biasanya minta mimik jam berapa, biasanya bobok gimana, mainan favorit mana, dll. Kalau aku, mending WA dulu dari pada ditanya terus soal ini itu, hehehe.
Yang kelima, siapkan mental pas pulang ke rumah.
Yaitu ... siap-siap rumah kayak “kapal pecah” hahaha. Iya lho. Menurutku, rumah paling berantakan adalah setiap meninggalkan bayi di rumah hanya bersama bapaknya, hehehe. Tapi ya nggak apa-apa. Setidaknya pak suami sudah mau membantu mengurus anak sendirian.
Selama meninggalkan bayi, kadang malah tetap kepikiran, ya.
Apakah bapaknya bisa?
Apakah bayinya rewel?
Padahal katanya jangan kayak gitu.
Oh ya, jangan lupa ucapkan terima kasih dan sampaikan soal jadwal me time berikutnya, hahaha.
Baca juga: Menu MPASI 6 Bulan
Yang pertama, siapkan mental.
Ternyata, meninggalkan bayi itu berat. Padahal 24 jam 7 hari bersama bayi itu rasanya capek dan pengen sering-sering break. Tapi ketika bisa me time, lalu jauh dari bayi bikin aku mellow juga, #EmakPlinPlan, hahaha. Rasanya langsung kangen. Yang jelas, aku juga butuh me time biar fresh dan nggak ngomel-ngomel melulu di rumah. So, nikmati saja me time.
Yang kedua, siapkan kebutuhan bayi.
Sebelum pergi, pastikan asupan bayi sudah disiapkan. Jadi, bapaknya tinggal kasih aja. Misalnya, memerah ASI dulu, atau menaruh sufor di satu tempat khusus jadi bapaknya tinggal ngeracik, sampai MPASI-nya. Biasanya, sebelum berangkat memang lebih rempong dulu. Oh ya, itu pertama kalinya bapaknya Anak Lanang mengurus p*p bayi. Tuh kan, kalau terpaksa ternyata bisa, hihihi.
Yang ketiga, siapkan mainan.
Kalau aku, memang ada box khusus mainan Anak Lanang. Jadi ya terserah bapaknya mau kasih mainan apa. Sebenarnya nggak perlu disiapkan tapi dirapikan dulu semua mainan di dalam box. Meski pasti biasanya ... ah, nanti aku jelaskan di poin kelima saja, ya.
Yang keempat, chat semuanya.
Kalau berdasarkan pengalaman, Bapaknya Anak Lanang itu kalau dikasih tahu secara verbal, alias ngomong, seringnya entah kenapa pasti ada yang miss-communication. Makanya, aku jelaskan detail lewat chat WA. Misalnya, waktunya makan jam berapa, biasanya minta mimik jam berapa, biasanya bobok gimana, mainan favorit mana, dll. Kalau aku, mending WA dulu dari pada ditanya terus soal ini itu, hehehe.
Yang kelima, siapkan mental pas pulang ke rumah.
Yaitu ... siap-siap rumah kayak “kapal pecah” hahaha. Iya lho. Menurutku, rumah paling berantakan adalah setiap meninggalkan bayi di rumah hanya bersama bapaknya, hehehe. Tapi ya nggak apa-apa. Setidaknya pak suami sudah mau membantu mengurus anak sendirian.
Selama meninggalkan bayi, kadang malah tetap kepikiran, ya.
Apakah bapaknya bisa?
Apakah bayinya rewel?
Padahal katanya jangan kayak gitu.
Oh ya, jangan lupa ucapkan terima kasih dan sampaikan soal jadwal me time berikutnya, hahaha.