Belajar Menjadi Reporter #7: Teganya Bikin Artis Menunggu

Oke, deh, ini yang pernah aku lakukan di depan salah satu narasumber yang berprofesi sebagai artis, yaitu membuatnya menunggu dan tak kunjung mulai wawancaranya, hiks. Apakah dia marah melengking sampai 7 oktaf? Atau malah sampai tidur di kursi wawancara?

Yang mau tertawa di atas kejadian memalukan oleh reporter, duh, silahkan baca cerita lainnya dengan KLIK DI SINI aja.



Aku mau cerita sedikit sebelum sampai ke tempat wawancara. Jadi, semalam itu Jakarta tengah hujan lebat dan dapat kiriman air hujan pula, jadilah banjir di mana-mana. Untuk menuju ke lokasi shooting (jadi artis itu lagi ada shooting sinetron) sekaligus tempat mau wawancara, harus menerjang banjir *mobil kantor please, jangan pakai mogok soalnya deadline nih #MantraReporter

Akhirnya sampai juga di lokasi shooting, ketemu Si Artis yang ramah. Aku dan tim minta waktu seting (alias menyiapkan alat dan tempat wawancara). Pilih di bagian sudut di belakang jadi tidak mengganggu adegan shooting. Karena aku nggak mau makan gaji buta, hehehe, sementara Si Artis masih acting dulu, jadilah bantu kameraman yaitu menyiapkan clip on.

Oke, semuanya sudah siap. Si Artis juga lagi break shooting. Aku panggil dan minta duduk di tempat yang sudah disiapkan.
Kameraman: tes (minta tolong Si Artis berkata untuk cek apakah clip on sudah benar)
Si Artis: tes
Kameraman: (heran, kok suaranya nggak masuk, padahal clip on-nya itu baru, bahkan masih ada label harganya, eh, ini aku aja yang berlebihan nulisnya, hehehe)
Kameraman pun izin kepada Si Artis untuk membenarkan clip on dulu.

Lalu, Si Artis dari duduk manis, lalu agak merosot, sampai bedak setebal 5 senti itu luntur karena bagian belakang memang panas. Dan, break shooting pun usai jadinya Si Artis harus pergi dari tempat wawancara sebentar dan shooting lagi. Duh, malunya aku di hadapan Si Artis. Pasti dia mengira kalau clip on itu kw ke-10, padahal asli bo! belinya pakai duit (kantor, ya), bukan daun atau duit monopoli.

Setelah kamereman otak-atik di bagian sana-sini setelah sekian lama, iya lama bangeeeet! Akhirnya ketahuan apa penyebabnya?! Jadi tahu clip on kan setiap pasang itu ada 2 kabel kecil, yang 1 buat dicolokin di kamera dan 1 lagi buat dicolokin di clip on narasumber. Kabelnya itu beda, antara yang buat kameramen dan yang buat narasumber, cuma penampilannya memang 95% sama percis.

Dan, ternyata aku salah! Seharusnya kabel untuk narasumber, aku pasangin ke kamera, begitu pula sebaliknya. Kameramen menatapku sambil menarik napas dalam-dalam. Kayaknya dia ingin teriak: MAU SAMPAI BANG TOYIB AKHIRNYA PULANG JUGA SUARANYA NGGAK BAKAL MASUK KAMERA!!!

Sebelum suara mengelegar dari kameraman itu keluar, aku buru-buru manggil Si Artis buat mulai wawancara. Bedak 5 sentinya pun sudah menempel sempurna lagi. Cus ah mulai wawancara sebelum tuh bedak luntur lagi, wkwkwk. “Maaf ya kameraman. Habisnya, hari Sabtu, pagi-pagi pula, harus wawancara tuh artis, ya maklum reporter kan masih posesif sama kasur.”