Dengar teman yang jadi penulis buku dan baru saja menerbitkan buku, terus kamu komentar, “Mau dong bukunya. Gratis, ya.”
Mau tahu gimana rasanya jadi penulis yang dapat komentar kayak gitu? Rasanya adalah ..... pengen nonjok orang yang ngomong gitu, bruk! Meski yang ngomong adalah teman dekat. Eee... itu sih perasaanku, nggak tahu ya kalau perasaan Mas Anang, eh, maksudnya perasaan penulis lain.
Terus, mau tahu alasan sebaiknya kamu nggak minta buku gratis ke teman penulis?
Oke, menurutku ada 2 alasan, yaitu:
Satu, kenali proses menulis 1 buku.
Prosesnya adalah menulis sekitar 100 halaman dahulu dan itu bisa sekitar 1-3 bulan bahkan bisa lebih ===>>> dikirim ke penerbit ===>>> kadang ya ditolak itu sedihnya kayak dapat nilai E dan harus mengulang dengan mencari penerbit lain, kadang ya diterima tapi harus di-edit lagi ===>>> anggap saja diterima kadang proses editing bisa sekali hingga berkali-kali ===>>> proses lay out ===>>> cek dulu alias proofread ===>>> nunggu antrian dicetak ===>>> terbit dan diantar tim distribusi dulu ===>>> baru masuk ke toko buku.
Panjang bo, prosesnya!
Ibaratnya gini, kamu desain rumah sendiri, kamu bangun dengan keringat, eh, pas sudah jadi, ada teman yang nyelonong pakai rumah itu. Gimana nggak pengen berubah jadi macan, kan? Gggrrr!
Dua, ada juga yang berprofesi penulis.
Ada orang yang menulis buku karena ingin berbagi saja, jadi justru suka bagi-bagi bukunya secara gratis. Tapi, ada juga yang berprofesi sebagai penulis. Artinya, menulis adalah sumber penghasilannya. Soalnya, nulis buku bisa dapat penghasilan dari royalti setiap penjualan. Kalau kamu minta buku gratis, sama saja penulis jualan terus yang beli pada minta gratisan, huhuhu, lha kapan bisa beli panci swarovski impian?
Tapiii, masih ada peluang bisa dapat buku gratis dari penulis tersebut, kok. Bahkan, tanpa perlu minta langsung. Caranya? Ini dia:
Satu, ikuti kuis penulis.
Ada penulis yang suka mengadakan kuis atau give away, dan hadiahnya adalah buku dia sendiri. Entah buku yang terbaru atau buku lama. Ya kamu harus berusaha dulu dengan ikuti kuisnya dan berdoa bisa jadi pemenang terus dapetin bukunya secara gratis.
Gimana tahu penulis mengadakan kuis?
Bisa follow akun media sosialnya, ya, seperti follow akun media sosialku juga #Modus hihihi.
Dua, menjadi endorser.
Contohnya gini, waktu aku mau menerbitkan buku Cenat-Cenut Reporter, aku minta 3 teman untuk kasih endors, yaitu penulis (Makdew), presenter tipi, dan reporter yang pernah jadi teman sekantorku. Sebagai apresiasi karena mereka mau meluangkan waktu untuk membaca bukuku lalu kasih endors, ya aku kasih buku gratis pas sudah terbit.
Jadi, dekat-dekatlah dengan penulis, siapa tahu kelak dimintai endors terus dapat buku gratis, hohoho.
Baca: Buku Cenat-Cenut Reporter
Tiga, suka review.
Cara selanjutnya adalah kamu memang suka membaca buku dan menulis review. Bisa menulis review di blog pribadi, atau mengirimkan resensi buku ke media massa, dll. Kamu bisa buka peluang kerja sama menuliskan review dengan cara penulis cukup kasih buku gratisnya. Jadi bentuknya kerja sama, bukan cuma ngarep dapat buku gratis, ya, hehehe.
Nah, jangan bangunkan “macan” yang tenang dengan meminta buku gratis ke penulis, ya?!
Kalau kamu yang penulis juga sering dimintai buku gratis nggak?
Atau yang bukan penulis, juga sering minta buku gratis nggak? *siap-siap jitak.
Mau tahu gimana rasanya jadi penulis yang dapat komentar kayak gitu? Rasanya adalah ..... pengen nonjok orang yang ngomong gitu, bruk! Meski yang ngomong adalah teman dekat. Eee... itu sih perasaanku, nggak tahu ya kalau perasaan Mas Anang, eh, maksudnya perasaan penulis lain.
Terus, mau tahu alasan sebaiknya kamu nggak minta buku gratis ke teman penulis?
Oke, menurutku ada 2 alasan, yaitu:
Satu, kenali proses menulis 1 buku.
Prosesnya adalah menulis sekitar 100 halaman dahulu dan itu bisa sekitar 1-3 bulan bahkan bisa lebih ===>>> dikirim ke penerbit ===>>> kadang ya ditolak itu sedihnya kayak dapat nilai E dan harus mengulang dengan mencari penerbit lain, kadang ya diterima tapi harus di-edit lagi ===>>> anggap saja diterima kadang proses editing bisa sekali hingga berkali-kali ===>>> proses lay out ===>>> cek dulu alias proofread ===>>> nunggu antrian dicetak ===>>> terbit dan diantar tim distribusi dulu ===>>> baru masuk ke toko buku.
Panjang bo, prosesnya!
Ibaratnya gini, kamu desain rumah sendiri, kamu bangun dengan keringat, eh, pas sudah jadi, ada teman yang nyelonong pakai rumah itu. Gimana nggak pengen berubah jadi macan, kan? Gggrrr!
Dua, ada juga yang berprofesi penulis.
Ada orang yang menulis buku karena ingin berbagi saja, jadi justru suka bagi-bagi bukunya secara gratis. Tapi, ada juga yang berprofesi sebagai penulis. Artinya, menulis adalah sumber penghasilannya. Soalnya, nulis buku bisa dapat penghasilan dari royalti setiap penjualan. Kalau kamu minta buku gratis, sama saja penulis jualan terus yang beli pada minta gratisan, huhuhu, lha kapan bisa beli panci swarovski impian?
Tapiii, masih ada peluang bisa dapat buku gratis dari penulis tersebut, kok. Bahkan, tanpa perlu minta langsung. Caranya? Ini dia:
Satu, ikuti kuis penulis.
Ada penulis yang suka mengadakan kuis atau give away, dan hadiahnya adalah buku dia sendiri. Entah buku yang terbaru atau buku lama. Ya kamu harus berusaha dulu dengan ikuti kuisnya dan berdoa bisa jadi pemenang terus dapetin bukunya secara gratis.
Gimana tahu penulis mengadakan kuis?
Bisa follow akun media sosialnya, ya, seperti follow akun media sosialku juga #Modus hihihi.
Dua, menjadi endorser.
Contohnya gini, waktu aku mau menerbitkan buku Cenat-Cenut Reporter, aku minta 3 teman untuk kasih endors, yaitu penulis (Makdew), presenter tipi, dan reporter yang pernah jadi teman sekantorku. Sebagai apresiasi karena mereka mau meluangkan waktu untuk membaca bukuku lalu kasih endors, ya aku kasih buku gratis pas sudah terbit.
Jadi, dekat-dekatlah dengan penulis, siapa tahu kelak dimintai endors terus dapat buku gratis, hohoho.
Baca: Buku Cenat-Cenut Reporter
Tiga, suka review.
Cara selanjutnya adalah kamu memang suka membaca buku dan menulis review. Bisa menulis review di blog pribadi, atau mengirimkan resensi buku ke media massa, dll. Kamu bisa buka peluang kerja sama menuliskan review dengan cara penulis cukup kasih buku gratisnya. Jadi bentuknya kerja sama, bukan cuma ngarep dapat buku gratis, ya, hehehe.
Nah, jangan bangunkan “macan” yang tenang dengan meminta buku gratis ke penulis, ya?!
Kalau kamu yang penulis juga sering dimintai buku gratis nggak?
Atau yang bukan penulis, juga sering minta buku gratis nggak? *siap-siap jitak.