Yuhuiii, kali ini aku mau sharing aja, ya, soal baru merasa kalau profesi copywriter itu bisa dilakukan oleh kalangan ibu rumah tangga (IRT), lho. Siapa tahu, ada IRT di luar sana yang lagi cari aktivitas apa gitu biar nggak bosen di rumah ngejar anak melulu, hosh hosh hosh! Nah, menurutku, bisa belajar copywriting terus jadi copywriter, deh, soalnya:
Satu, bisa dikerjakan di rumah.
Nggak cuma di rumah sih. Bikin copywriting itu juga bisa dilakukan di mana saja, kok, seperti di sekolah pas nunggu anak, dll, asal ada akses internet. Tapi, perlu diketahui, kalau bikin copywriting itu nggak bisa di “tempat nongkrong emak-emak bergosip” karena pasti lebih tergoda ngomong dari pada nulis, hihihi.
Dua, kayak cerita aja.
Katanya, perempuan butuh mengeluarkan 20ribu kata setiap harinya. Nah, bisa salurkan “energi ngomong” tadi dalam bentuk cerita. Soalnya, hasil copywriting itu sebenarnya kayak cerita, tapi ada selipan dikit iklan. Bedanya, kalau ceritanya bukan berupa ucapan tapi dalam bentuk tulisan. Yaaa paling urat jempol aja yang sesekali butuh rebounding biar “lurus”lagi, ups.
Tiga, mendukung IRT yang berbisnis.
IRT jaman now itu banyak banget yang berbisnis, lho. Biasanya bisnis online karena bisa dikelola dari dalam rumah. Nah, kalau kamu punya bisnis online, terus belajar copywriting juga, bisa jadi sekaligus promosiin bisnisnya, tuh. Misalnya, belajar copywriting bisa bikin kamu tahu gimana nulis status FB yang bisa mendatangkan order, ting ... ting... *notif transferan dari customer masuk, alhamdulillah.
Belajar copywriting bisa baca tips alaku DI SINI, ya.
Empat, direkrut masuk tim online shop.
Terus, IRT kalau yang nggak punya online shop gimana? Ya kayak aku gini *tos. Jadi, kerjanya fokus nulis buat media sosial bisnis orang lain. Apalagi, hare gini, yang namanya online shop itu buanyaaakkk banget. Jadi, peluang menjadi copywriter juga makin terbuka lebar, selebar daster yang dipakai buat bobok sampe nulis, ups.
Lima, dituntut belajar terus.
Tulisan iklan yang tergolong “halus” juga lama-kelamaan bisa “dibaca” oleh konsumen. Jadi, harus up grade ilmu copywriting biar nggak ketahuan kalau tulisannya itu iklan, hohoho. Meski sudah menjadi IRT yang pernah kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, tetep aja aku belajar copywriting dari nol dan terus belajar. Kayaknya pas diajari copywriting sama dosen, aku tuh melamun jadi lupa semuanya *plak!
Enam, ajang me time.
Anak bobok, nulis dengan bebas, secangkir kopi, musik, selusin donat, itu bisa jadi me time. Iya, lho. Meski tergolong bekerja. Setidaknya me time yang bisa menghasilkan rupiah, hohoho.
Sebenarnya, copywriter adalah SALAH SATU PROFESI yang menurutku cocok dipilih oleh IRT. Biar bisa nulis dari rumah dan rekening menggendut #MataIjooo, meski kenyataannya lebih sering, nulis dari rumah dengan backsound suara cempreng Anak Lanang, sabaaarrr.
Satu, bisa dikerjakan di rumah.
Nggak cuma di rumah sih. Bikin copywriting itu juga bisa dilakukan di mana saja, kok, seperti di sekolah pas nunggu anak, dll, asal ada akses internet. Tapi, perlu diketahui, kalau bikin copywriting itu nggak bisa di “tempat nongkrong emak-emak bergosip” karena pasti lebih tergoda ngomong dari pada nulis, hihihi.
Dua, kayak cerita aja.
Katanya, perempuan butuh mengeluarkan 20ribu kata setiap harinya. Nah, bisa salurkan “energi ngomong” tadi dalam bentuk cerita. Soalnya, hasil copywriting itu sebenarnya kayak cerita, tapi ada selipan dikit iklan. Bedanya, kalau ceritanya bukan berupa ucapan tapi dalam bentuk tulisan. Yaaa paling urat jempol aja yang sesekali butuh rebounding biar “lurus”lagi, ups.
Tiga, mendukung IRT yang berbisnis.
IRT jaman now itu banyak banget yang berbisnis, lho. Biasanya bisnis online karena bisa dikelola dari dalam rumah. Nah, kalau kamu punya bisnis online, terus belajar copywriting juga, bisa jadi sekaligus promosiin bisnisnya, tuh. Misalnya, belajar copywriting bisa bikin kamu tahu gimana nulis status FB yang bisa mendatangkan order, ting ... ting... *notif transferan dari customer masuk, alhamdulillah.
Belajar copywriting bisa baca tips alaku DI SINI, ya.
Empat, direkrut masuk tim online shop.
Terus, IRT kalau yang nggak punya online shop gimana? Ya kayak aku gini *tos. Jadi, kerjanya fokus nulis buat media sosial bisnis orang lain. Apalagi, hare gini, yang namanya online shop itu buanyaaakkk banget. Jadi, peluang menjadi copywriter juga makin terbuka lebar, selebar daster yang dipakai buat bobok sampe nulis, ups.
Lima, dituntut belajar terus.
Tulisan iklan yang tergolong “halus” juga lama-kelamaan bisa “dibaca” oleh konsumen. Jadi, harus up grade ilmu copywriting biar nggak ketahuan kalau tulisannya itu iklan, hohoho. Meski sudah menjadi IRT yang pernah kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, tetep aja aku belajar copywriting dari nol dan terus belajar. Kayaknya pas diajari copywriting sama dosen, aku tuh melamun jadi lupa semuanya *plak!
Enam, ajang me time.
Anak bobok, nulis dengan bebas, secangkir kopi, musik, selusin donat, itu bisa jadi me time. Iya, lho. Meski tergolong bekerja. Setidaknya me time yang bisa menghasilkan rupiah, hohoho.
Sebenarnya, copywriter adalah SALAH SATU PROFESI yang menurutku cocok dipilih oleh IRT. Biar bisa nulis dari rumah dan rekening menggendut #MataIjooo, meski kenyataannya lebih sering, nulis dari rumah dengan backsound suara cempreng Anak Lanang, sabaaarrr.
Aku masih inget belajar copywriting sama mbak wuri.. ilmunya super bermanfaat.. maksih mbak
ReplyDeleteBerati sebenernya copy writing bisa memenuhi kebutuhan kaum hawa untuk cuap cuap ya mbak 😁
ReplyDeleteNulis di rumah,rekening gendut 😍 aq jg mau rekening menggendut, tp apadaya tyta badanku yg menggendut
ReplyDeleteSemoga semakin banyak IRT yang berprofesi sebagai copywriter ya, Kak. Tambah kegiatan positifnya hehehe.
ReplyDeleteIya ya, kalo disalurkan dalam bentuk tulisan, jadi berkurang cerewet nya, hahaha
ReplyDeleteWah keren ya mbak. Pen belajar copywriting juga akh meskipun diriku belum jadi IRT hahaha
ReplyDeleteWuri kereen bisa menjadi admin online shop. Udah jadi copy writer kece, bisa kerja di rumah pula
ReplyDelete