Arisan link komunitas blogger perempuan Semarang, Gandjel Rel (GR), sudah masuk periode 15, lho. Kali ini kebagian deh Mak Dedew dan Mbak Ningrum yang kasih tema “Berinternet Sehat Menurut Kamu?” Oke, aku jawab versiku, ya. Menurutku, ada 8 hal yang tergolong internet sehat walo suhu komputernya nggak harus 37 derajat celsius kek suhu normal manusia, hihihi.
Satu, tulisannya harus bermanfaat.
Nggak perlu jauh-jauh. Kamu bisa nulis seputar tips yang diketahui. Misalnya nih aku, setiap hari kerjanya nulis copywriting, ya bisa kok bikin posting seputar tips dunia copywriting. Alhamdulillah, banyak yang khilaf dan sampe sekarang percaya aja sama tulisan tips copywriting alaku, *buru-buru sembunyi di kolong meja komputer. Ini contoh tulisan tips yang masih sering dikunjungi: Contoh Iklan Online dan Softselling.
Dua, tulisan bisa juga menghibur.
Merasa nggak punya bahan tulisan yang bermanfaat? Duh, kok sama kek aku ya, hihihi. Ya sudah, bisa kok nulis yang sifatnya hiburan. Contohnya: nulis status soal kesialan hari ini, yaitu niatnya ngirit malah tekor. Setidaknya bisa menghibur friendlists kamu. Yaaa, walaupun kesannya kok mereka tertawa di atas penderitaanmu, hiks.
Tiga, tulisan bisa dipraktekkan.
Coba deh, perhatikan broadcast jaman now kan kebanyakan hal-hal yang mudah dipraktekkan. Terlepas hoax ato beneran, ya. Contohnya kamu biasanya jerawatan, terus iseng-iseng nyocol saos sambel ke wajah kamu, ternyata jerawatnya kabur. Bisa tuh, kamu bikin tulisan seputar cara menghapus jerawat dengan mudah. Asal, no hoax ya. (Note: itu cuma contoh, ya, kalo mau nyoba nyocol sambel ke jerawat yang silahkan, qiqiqi).
Empat, no sara.
Hari gini, dah nggak jaman nulis soal sara. Seperti, si A orangnya pelit, ternyata dia memang dari suku *****. Bisa-bisa, kamu digeruduk orang se-suku itu. Atuuut! Mulai sekarang tobat ya, no sara, mending sarung-buat-suami #hallah.
Lima, no saru juga.
Apa sih saru itu? Kalo bahasa Jawa itu semacam hal yang tidak pantas. Nggak perlu dijelasin hal tidak pantas itu gimana ya, pokoknya buat 21 tahun plus plus only. Lha, kamu? Umurmu berapa? Kayaknya 17 plus plus, ya? *tos kekepin KTP.
Enam, no nyinyir.
Aduh, nyinyir itu cuma enak dibaca tapi yang baca malah jadi nggak respect sama kamu. Yang baca sih serasa ada “drama” di dunia internet dan kepo aja. Lama-lama juga lupa sama nyinyir kamu, tapi nggak lupa kalo kamu hobi nyinyir. Mau disebut Mr. Atau Mrs. Atau Miss Nyinyir? Mending Miss U**vers aja, toh *siapin selempang KW.
Tujuh, kritik dengan sopan.
Terus, kalo punya uneg-uneg, didiamkan gitu? Ntar jadi jerawat lho. Boleh kok kritik, asal pilih bahasa yang santun dan tidak menjatuhkan. Lebih kece lagi, kamu bisa kasih saran soal solusinya. Jadi, nggak cuma nyinyir, tapi nyinyir berfaedah #apaseh ini? Kira-kira, paham maksudku kan, ya? *dipaksa manggut-manggut.
Delapan, menulis sekaligus berbagi pengalaman.
Bisa juga, kamu berbagi pengalaman. Misalnya, pengalaman ke luar kota dengan modal duit minim, pengalaman hidup irit setiap bulan, pengalaman magang di kantor yang awalnya tidak kamu sukai, dll, apapun itu. Asal jangan pengalaman horor ya, kalo aku sih penakut, qiqiqi.
Apalagi sebagai ibu, kek aku, suka miris liat konten yang negatif. Sebagai ibu yang hobi nulis, dukungan yang bisa aku berikan adalah menulis konten positif selalu. Setujuh para Mamak-Mamak? Dedek-dedek gemesh juga harus setuju ya *kedip-kedip.
Satu, tulisannya harus bermanfaat.
Nggak perlu jauh-jauh. Kamu bisa nulis seputar tips yang diketahui. Misalnya nih aku, setiap hari kerjanya nulis copywriting, ya bisa kok bikin posting seputar tips dunia copywriting. Alhamdulillah, banyak yang khilaf dan sampe sekarang percaya aja sama tulisan tips copywriting alaku, *buru-buru sembunyi di kolong meja komputer. Ini contoh tulisan tips yang masih sering dikunjungi: Contoh Iklan Online dan Softselling.
Dua, tulisan bisa juga menghibur.
Merasa nggak punya bahan tulisan yang bermanfaat? Duh, kok sama kek aku ya, hihihi. Ya sudah, bisa kok nulis yang sifatnya hiburan. Contohnya: nulis status soal kesialan hari ini, yaitu niatnya ngirit malah tekor. Setidaknya bisa menghibur friendlists kamu. Yaaa, walaupun kesannya kok mereka tertawa di atas penderitaanmu, hiks.
Tiga, tulisan bisa dipraktekkan.
Coba deh, perhatikan broadcast jaman now kan kebanyakan hal-hal yang mudah dipraktekkan. Terlepas hoax ato beneran, ya. Contohnya kamu biasanya jerawatan, terus iseng-iseng nyocol saos sambel ke wajah kamu, ternyata jerawatnya kabur. Bisa tuh, kamu bikin tulisan seputar cara menghapus jerawat dengan mudah. Asal, no hoax ya. (Note: itu cuma contoh, ya, kalo mau nyoba nyocol sambel ke jerawat yang silahkan, qiqiqi).
Empat, no sara.
Hari gini, dah nggak jaman nulis soal sara. Seperti, si A orangnya pelit, ternyata dia memang dari suku *****. Bisa-bisa, kamu digeruduk orang se-suku itu. Atuuut! Mulai sekarang tobat ya, no sara, mending sarung-buat-suami #hallah.
Lima, no saru juga.
Apa sih saru itu? Kalo bahasa Jawa itu semacam hal yang tidak pantas. Nggak perlu dijelasin hal tidak pantas itu gimana ya, pokoknya buat 21 tahun plus plus only. Lha, kamu? Umurmu berapa? Kayaknya 17 plus plus, ya? *tos kekepin KTP.
Enam, no nyinyir.
Aduh, nyinyir itu cuma enak dibaca tapi yang baca malah jadi nggak respect sama kamu. Yang baca sih serasa ada “drama” di dunia internet dan kepo aja. Lama-lama juga lupa sama nyinyir kamu, tapi nggak lupa kalo kamu hobi nyinyir. Mau disebut Mr. Atau Mrs. Atau Miss Nyinyir? Mending Miss U**vers aja, toh *siapin selempang KW.
Tujuh, kritik dengan sopan.
Terus, kalo punya uneg-uneg, didiamkan gitu? Ntar jadi jerawat lho. Boleh kok kritik, asal pilih bahasa yang santun dan tidak menjatuhkan. Lebih kece lagi, kamu bisa kasih saran soal solusinya. Jadi, nggak cuma nyinyir, tapi nyinyir berfaedah #apaseh ini? Kira-kira, paham maksudku kan, ya? *dipaksa manggut-manggut.
Delapan, menulis sekaligus berbagi pengalaman.
Bisa juga, kamu berbagi pengalaman. Misalnya, pengalaman ke luar kota dengan modal duit minim, pengalaman hidup irit setiap bulan, pengalaman magang di kantor yang awalnya tidak kamu sukai, dll, apapun itu. Asal jangan pengalaman horor ya, kalo aku sih penakut, qiqiqi.
Apalagi sebagai ibu, kek aku, suka miris liat konten yang negatif. Sebagai ibu yang hobi nulis, dukungan yang bisa aku berikan adalah menulis konten positif selalu. Setujuh para Mamak-Mamak? Dedek-dedek gemesh juga harus setuju ya *kedip-kedip.
Kebanyakan aku menulis krn pengalaman sendiri jadi mengalir dan harapannya pembaca bisa ambil hikmahnya *alamak berat hahhaa
ReplyDeletehihihi sudah sip tuh
DeleteSetujuuu..
ReplyDeleteJadi, setelah aku perhatikan isi artikeL ini, sesuai jumlah kata yang sering diketik, berarti internet sehat itu identik dengan jerawat hihihi..
#YangSedangBerjerawat
#CariSaosSambelDulu
hahaha silahkan dicoba tips sesatnya
DeleteMbak wuri tak ceritain pengalaman hororku mau ya? Xixixi
ReplyDeletenooooo :)
DeleteSetuju ama mbak wuri
ReplyDelete*tos
DeleteKadang suka minder kalau habis nulis. Kira-kira artikelnya bermanfaat atau nggak. Atau jangan-jangan isinya dominan curhatan pribadi hihi. Tapi seenggaknya ada pengalaman yang bisa dibagi lewat tulisan artikel. Noted tipsnya :)
ReplyDeletenah itu dia, hempaskan mindernya :)
DeleteSetuju banget niiih sama Wuri, artikelnya keceee...
ReplyDelete