10 Ide Menulis Copywriting Soal Fashion

Beberapa waktu yang lalu, aku mendapatkan tugas dari kantor untuk menjadi mentor training online dengan tema “Copywriting itu Mudah Asal Tahu Rumusnya”. Materinya gimana menulis copywriting (tulisan iklan tapi nggak kelihatan promosi) dengan mudah. Ada satu pertanyaan peserta yang masih membekas, yaitu, “Saya berbisns fashion, tapi bingung mau nulis copywirting apa aja?”

Padahal, ide menulis soal fashion itu banyak bingits. Dari satu hal saja, misalnya kain, bisa nulis soal bermacam kain, fungsi setiap kain, de el el, asal nulis ajakan pakai kain yang terbalik, duh, bikin malu, cyn! Nah, sebenarnya, di training itu sudah aku balas langsung sih, tapi pengen share juga di blog. Boleh, kan? Baeklah, ini dia 10 ide menulis copywriting soal fashion.


Satu, menulis soal kebaya. Tahu, kan, kalau kebaya itu salah satu pakaian nasional Indonesia. Apalagi sekarang model kebaya semakin variatif, jadi bisa menulis berbagai inspirasi desainnya. Sebagai referensi menulis, kamu buka aja kebaya modern di ZALORA Indonesia biar tahu ada beragam model kebaya masa kini. Tapi, siap-siap ketagihan punya kebaya baru habis liat koleksinya, soalnya unyu-unyu.

Dua, menulis tips merawat baju. Artikel tips emang paling mudah dibuat bagi copywriter pemula. Tinggal nulis aja tipsnya, terus selipin nama produk kamu. Apalagi artikel tips emang paling suka dibaca dan dibagi secara ikhlas oleh pembaca. Walau cuma menulis nama produknya saja, minimal pembaca-pembaca di luar sana jadi tahu barang yang kamu jual.

Tiga, menulis hubungan antara warna pakaian favorit dengan kepribadian. Buat copywriter yang nggak punya latar belakang bidang psikologi, mungkin agak susah menulis ide ke tiga ini. Solusinya, kamu baca minimal 5-10 artikel yang sama deh, lalu pahami baik-baik, kemudian tutup semua artikelnya. Dari pemahaman tersebut, kamu baru menulis dari nol, tanpa melirik artikel tadi sama sekali. Biar nggak termasuk copy paste. Paham, ya?

Empat, menulis cara memilih motif baju berdasarkan bentuk tubuh. Coba buat tulisan dari pengalaman pribadi. Contohnya, sebagai muslimah yang berhijab, aku tetap coba pilih baju yang longgar, tapi motifnya cocok dengan postur tubuhku yang katanya sih tinggi. Jadi, aku menghindari baju yang garis-garis vertikal agar nggak makin kelihatan kek tiang listrik, hiks.

Lima, menulis berbagai macam kain. Pembaca itu senang baca pengetahuan umum. Salah satunya tentang aneka macam kain. Jadi tahu, oh, kain katun itu yang seperti ini. Oh, kain blacu itu bisa dibuat jadi tas yang bernilai jual tinggi. Oh, kain batik dari Pekalongan ternyata berbeda dengan batik Cirebon. Dan bikin oh, oh, pembaca yang lain.

Enam, menulis trend fashion terkini. Perempuan itu, walau pakaiannya enggak selalu up to date, mereka terkadang sudah baca-baca soal trend fashion, lho. Sekedar tahu aja. Tapi ada juga yang memang mengikutinya. Bisa menulis trend fashion muslimah, trend baju musim semi, trend baju musim-habis-gajian, eh.

Tujuh, menulis cara menghilangkan noda membandel. Tips praktis kayak gini dicari banyak pembaca, lho. Kalo banyak yang baca artikel kamu, makin banyak yang tahu soal produk kamu, kan?
Delapan, menulis cara mencuci. Kelihatannya sepele, ya, tapi artikel soal tips mencuci juga tetap digemari pembaca. Misalnya, untuk mencuci kain batik yang dianjurkan memakai shampoo saja dengan tangan, tidak dikucek berlebihan, dan tidak dijemur yang langsung kena matahari.

Sembilan, menulis cara melipat baju. Ini juga kelihatan sepele ya, tapi bisa jadi ide menulis copywriting. Kasih cara mudah melipat baju, pasti banyak dicari oleh IRT yang rempong setiap saat, hehehe.

Sepuluh, menulis soal keunggulan kain. Contohnya, kamu menjual baju dari kain katun saja. Coba, deh, tulis apa aja keunggulan kain katun yang tidak dimiliki oleh kain lainnya. Penjelasan tadi secara tidak langsung menggiring pembaca untuk berpikir, “Oh, mending milih baju dari katun aja.” Terus, order deh di tempat kamu.

Jangan lupa, setiap artikel minimal ada selipan nama produk yang kamu jual, ya. Selamat menulis copywriting!