Haluuu… liburannya sudah selesai ya? *tiba-tiba inget pe-er naskah, duh. Mau cerita nih mengenai liburan saya. Memang, setiap liburan sekolah, rumah saya kerap kali menjadi salah satu destinasi saudara yang hendak mengisi masa liburan. Umumnya masih anak-anak hingga remaja. Sesekali orang tua mereka juga menemani. Lumayan lah, anggap saja mereka menginap di homestay *palakin saudara, hehe, gretong kok.
Pastinya, saya mengajak mereka jalan-jalan keliling kota Semarang. Tetapi, tidak jarang justru menghabiskan waktu di dalam rumah. Biasanya, saya sudah menyediakan buku-buku bacaan agar tidak hanya makan-ngobrol-tidur saja. Nah, bagaimana agar mereka tidak bosan liburan di rumah saja? Saya pun memutar otak agar mereka berlibur dapat bonus pengalaman. Kurang lebih berikut aktifitas-aktifitas yang pernah saya dan mereka lakukan…
Membuat Film Pendek
Saya memperkenalkan mereka posisi-posisi dalam pembuatan film. Antara lain: produser, sutradara, penulis skenario, kameraman, pemain, dan editor. Tanpa lupa menjelaskan tugas masing-masing jabatan tersebut. Selain itu, menerangkan kepada mereka proses pembuatan film. Mulai ide, menulis naskah, membuat storyboard, shooting, hingga editing. Usai saya cuap-cuap perihal pengetahuan dasar pembuatan film, maka saatnya mereka praktik! Mereka menentukan tema, mem-break down scene, hingga menentukan tugas masing-masing. Jadi, secara umum, mereka sendiri yang mengerjakan film, saya sekedar mengarahkan dan mendampingi.
Memasak
Setiap hari saya memasak, tapi dengan kehadiran mereka, saya seperti memiliki asisten chef hehe. Saya memakai istilah “mengajarkan” mereka memasak, padahal sih meminta mereka memasak, ups. Eh, ini bukan eksploitasi kalangan anak-anak lho. Mereka masak sendiri dan hasilnya mereka juga yang makan. Saya cuma makan satu kok, ya.. itung-itung mencicipi hasil masakan anak buah. Mau lihat serunya memasak macaroni skotel? Intip foto berikut saja…
Reporter Cilik
Sebagai mantan reporter, yang sudah menelurkan buku Cenat-Cenut Reporter, saya pun mengajarkan mereka dunia reporter. Mulai menjelaskan tugas presenter berita, reporter, kameraman, hingga narasumber.
“Mau membawakan berita tentang apa?” tanyaku.
Usai bersemedi dengan berteman lima buah skotel, bobok siang, hingga guling-guling di kasur, akhirnya mereka menemukan tema liputan.
Berikutnya saya memberi informasi kalau harus mampu membuat naskah. Mereka sendiri yang menyusun kata-kata. Tidak susah, karena mereka acap kali menonton berita. Sekaligus menyusun daftar pertanyaan bagi reporter di lapangan. Pun menyiapkan properti mendukung. Kurang lebih ini dia…
Saya memang hanya mengajarkan hal sederhana saat itu. Setidaknya mereka memiliki pengalaman rasanya menjadi sutradara, chef, reporter, dll. Ah, saya jadi merindukan hiruk-pikuk di balik layar dengan mereka.
Walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini, tetapi dengan keputusan mereka yang mau membuat film, memasak, dan main reporter-reporteran, setidaknya mereka sudah satu langkah lebih maju.
Bagaimana dengan liburanmu?
Pastinya, saya mengajak mereka jalan-jalan keliling kota Semarang. Tetapi, tidak jarang justru menghabiskan waktu di dalam rumah. Biasanya, saya sudah menyediakan buku-buku bacaan agar tidak hanya makan-ngobrol-tidur saja. Nah, bagaimana agar mereka tidak bosan liburan di rumah saja? Saya pun memutar otak agar mereka berlibur dapat bonus pengalaman. Kurang lebih berikut aktifitas-aktifitas yang pernah saya dan mereka lakukan…
Membuat Film Pendek
Saya memperkenalkan mereka posisi-posisi dalam pembuatan film. Antara lain: produser, sutradara, penulis skenario, kameraman, pemain, dan editor. Tanpa lupa menjelaskan tugas masing-masing jabatan tersebut. Selain itu, menerangkan kepada mereka proses pembuatan film. Mulai ide, menulis naskah, membuat storyboard, shooting, hingga editing. Usai saya cuap-cuap perihal pengetahuan dasar pembuatan film, maka saatnya mereka praktik! Mereka menentukan tema, mem-break down scene, hingga menentukan tugas masing-masing. Jadi, secara umum, mereka sendiri yang mengerjakan film, saya sekedar mengarahkan dan mendampingi.
Memasak
Setiap hari saya memasak, tapi dengan kehadiran mereka, saya seperti memiliki asisten chef hehe. Saya memakai istilah “mengajarkan” mereka memasak, padahal sih meminta mereka memasak, ups. Eh, ini bukan eksploitasi kalangan anak-anak lho. Mereka masak sendiri dan hasilnya mereka juga yang makan. Saya cuma makan satu kok, ya.. itung-itung mencicipi hasil masakan anak buah. Mau lihat serunya memasak macaroni skotel? Intip foto berikut saja…
Reporter Cilik
Sebagai mantan reporter, yang sudah menelurkan buku Cenat-Cenut Reporter, saya pun mengajarkan mereka dunia reporter. Mulai menjelaskan tugas presenter berita, reporter, kameraman, hingga narasumber.
“Mau membawakan berita tentang apa?” tanyaku.
Usai bersemedi dengan berteman lima buah skotel, bobok siang, hingga guling-guling di kasur, akhirnya mereka menemukan tema liputan.
Berikutnya saya memberi informasi kalau harus mampu membuat naskah. Mereka sendiri yang menyusun kata-kata. Tidak susah, karena mereka acap kali menonton berita. Sekaligus menyusun daftar pertanyaan bagi reporter di lapangan. Pun menyiapkan properti mendukung. Kurang lebih ini dia…
Saya memang hanya mengajarkan hal sederhana saat itu. Setidaknya mereka memiliki pengalaman rasanya menjadi sutradara, chef, reporter, dll. Ah, saya jadi merindukan hiruk-pikuk di balik layar dengan mereka.
Walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini, tetapi dengan keputusan mereka yang mau membuat film, memasak, dan main reporter-reporteran, setidaknya mereka sudah satu langkah lebih maju.
Bagaimana dengan liburanmu?
yeayyy...ngisi liburannya seru bangeeett...
ReplyDeletewah, liburan cerdas ini namanya mba..
ReplyDeleteHaha, nanti takut kameranya ikut digoreng :)
ReplyDeletebangeeeddd, Mak #PedeAbiz
ReplyDeleteAih, liburan gretong nih ceritanya :)
ReplyDeleteAhhh seru, itu reporternya juga medok yo mbak hehe
ReplyDeleteHaha, tapi bahasanya ndak roaming kan ^^
ReplyDelete