SEMARANG
semarang, sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, memiliki daya tarik tersendiri. kota yang pernah dijuluki venice van java ini identik dengan wisata bangunan sejarah, wisata religi dan wisata kuliner. konon, pas belanja menjajah, kota semarang ini pernah bak kota venisia – italia (ingat film the tourist) yang pake perahu di atas sungai. katanya juga, pernah banyak burung dara di area kota lama semarang. coba aja cari foto-foto di internet, biasanya orang belanda yang punya. waktu pertama ke semarang (sekitar tahun … 2006 kali ya) yang aku tau semarang itu panas karena cuma tau daerah simpang 5. ternyata, setelah jadi warga semarang (tahun 2010 lalu), semarang itu dekat ma pantai (dataran rendah) dan gunung unggaran (dataran tingg), ato kata lain, ada kota bawah semarang dan kota atas semarang.
kota bawah ya seperti di deket pantai, bandara, pusat kota…
(maaf, masih amatir fotonya) mo lihat pantai ? ada. mo berpanas-panas ria ? bisa…
ato, kota atas yang lebih dekat dengan gunung ungaran, dengan medan daratan yang naek-turun-naek-turun. cuaca cenderung tidak sepanas kota bawah sih…
(sayang… gunungnya jauh, jadi kecil dilihatnya). ternyata, di semarang banyak titik-titik lokasi yang patut dikunjungi. aku bercerita dari titik pusat kota, yaitu simpang 5.
kota semarang memang identik dengan kawasan simpang 5. simpang 5 adalah lapangan tengah kota yang tepat berada di persimpangan 5 jalan utama ini. di lapangan ini, sering diadakan acara hiburan, khususnya pada hari minggu. kalo mo muter2 di lapangan ? boleh (biar kayak film dono, muter2 sampe pusing pake mobil)
di dekat simpang 5, tinggal nyebrang aja sih, ada masjid Baiturrahman. masjidnya sering ramai karena satu kompleks dengan sekolah islam dan dekat pusat perbelanjaan. namanya juga masjid, ya pasti tempat sholat (biasanya kalo nemenin temen yang datang ke luar kota, wajib sholat di sini)
pengen nyoba naek trans semarang ? boleh. jalan dikit aja dari masjid baiturrahman, ada halte trans semarang. mo ke arah penggaron ato mangkang. kita bisa pilih arah penggaron lalu turun di makro (perhentian kedua ato ketiga setelah halte deket masjid ini), lalu naek becak ke masjid agung jawa tengah
(foto diambil dari menara masjid) masjid ini sangatlah luas, dengan arsitektur yang mirip masjid nabawi. katup-katup (yang 6 tiang tinggi warna putih itu) dibuka pada hari jumat dan pada bulan puasa. selain bisa wisata ke dalam dan halaman masjid, aku naek ke menara dan melihat kota semarang dari atas. aku lihat pantai, gunung, pemukiman hingga sawah. pengen beli oleh2 ? di dekat masjid juga berjajar toko oleh2 khas semarang.
kembali ke simpang 5. di salah satu persimpangan ada jalan pandanaran. sepanjang jalan pandanaran berjajar toko2 yang menyajikan oleh2 kuliner khas semarang. mulai dari bandeng presto (sekitar 50rb/kg), lumpia (sekitar 3rb – 10rb, tergantung isinya, kalo telor yang biasa, kalo seafood yang mahal) , moci, tahu bakso, wingko, aneka kreasi otak-otak. semuanya patut dicoba.
kalo kita menerukan perjalanan (terus aja, dari simpang 5 , terus ke pandanaran, terus aja) akan ketemu tugu muda. Tugu Muda, sebagai simbol perlawanan masyarakat Semarang akan penjajah selama 5 hari. buka 24 jam, free, karena di pusat persimpangan. bebas foto-foto, bebas nongkrong, bebas bersyarat deh pokoknya, selama sopan dan menjaga kebersihan lingkungan.
(fotografernya suamiku, www.facebook.com/munif) nyebrang dari tugu muda, ada lawang sewu. lawang sewu kok identiknya serem ya (termasuk aku yang terkena image serem lawang sewu via tipi), ternyata pas masuk, gedung2 tua dan tinggi dengan arsitektur belanda banget. gedung Lawang Sewu megah banget dengan nuansa Eropa nan elegant. terkadang jadi tempat pameran. sekarang (terakhir aku masuk sih april 2011) harganya 10rb/orang dan belum termasuk harga guide (kenapa harus pake guide ya ?). Lawang Sewu sebagai bangunan kuno di Semarang sejak tahun 1907. pernah menjadi kantor PT. Kereta Api Indonesia, pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Perhubungan Jawa Tengah.
(fotografernya suamiku, www.facebook.com/munif). kalo kita meneruskan perjalanan lagi, bisa ketemu museum ronggowarsito, tepatnya depan bundaran yang ke bandara. mang ada apa aja di museum ? banyak ! ada benda-benda alam yang pernah hadir di area jawa tengah (meteor, aneka pasir, bebatuan gunung dll), ada fosil, aneka candi, aneka batik, sejarah islam, benda-benda beberapa kerajaan di jawa tengah, foto dan benda masa penjajahan, budaya lokal, alas kesenian, masa merdeka hingga sekarang.
selain semua di atas, rasanya wajib mengunjungi kota lama semarang (kalo di jakarta tuh kota tua). ada gereja blenduk, dan bangunan-bangunan yang rapuh dan tua. disana bebas foto-foto, ada taman buat duduk-duduk kalo cape. karena memang buat jalan para pengendara, jadi ya pasti rame banget (di jalannya bukan di dalam gedung-gedungnya)
(fotografernya suamiku, www.facebook.com/munif). ini gereja blenduknya dari sisi samping. habis wisata kuliner, wisata bangunan, sekarang saatnya wisata alam, ada pantai marina di semarang. hanya sekitar … (lupa, pokoknya enggak nyampe 5rb per orang pas ke sana, pas awal taon 2010) kita bebas keliling sepuasnya area pantai marina. lihat laut ? bebas. mainan di pantai ? boleh. neak perahu ? ada.
sementara, ini dulu, karena yang pernah aku datangi. mungkin kapan2 lanjut, bisa wisata kuliner beserta fotonya (maklum, jarang motoin makanan khas sini, padahal lumayan sering nyoba). aku cuma pendatang baru di semarang, jadi infonya masih minim. jadi… kapan kalian berkunjung ke semarang ?
Ada pula mestinya cerita tambah ; dari Arah Semarang menuju ke Barat.......hingga Kaliwungu, di sini ada Wisata Pantai Ngebum yang telah menjadi area Wisata seperti di Pantai Kuta Bali. biar Kaliwungu sebagai kuta penyangga Semarang ikutan promo dong................
ReplyDeletemakasih banyak tambahannya.
ReplyDeletewah, hobi njeprat-njepret pula mbak... salam kenal mbak.. :)
ReplyDeleteyap... salam kenal juga...
ReplyDelete