Hepi deh dapat kesempatan berbagi sedikit ceritaku soal blog di hadapan dedek-dedek unyu. Padahal aku kan blogger-hobi-kopdar-tapi-suka-amnesia-kalau-waktunya-posting, hihihi. Jadi pas Hari Sabtu (15/11) lalu, aku cuap-cuap di hadapan peserta “Workshop Blogging” yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi FK Undip. Tentu dong, aku-yang-dikira-banyak-orang-mengalami-kurang-gizi ini, hiks, enggak bakal sharing soal cara-bisa-makan-banyak-tapi-tetap-langsing #DilarangSirik. Berhubung pekerjaan sehari-hariku sekarang mirip content writer, ya hanya membahas gimana bikin tulisan di blog yang menarik perhatian gebetan, #Eh. Berikut ini ada 5 pertanyaan yang tega dilemparkan padaku:
Bagaimana menulis jurnal kedokteran di blog?
Ya tinggal ketik di atas keyboard aja kok susah *ditendang dari ruang workshop.
Waktu itu, jawabanku ya bikin tulisan yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Kagak perlu deh terlalu banyak pakai istilah kedokteran yang bikin pusing pembaca. Seperti pithecanthropus, atau mamenchisaurus, or meganthropus palaeojavanicus, eh itu istilah kedokteran bukan? Eee…
Contohnya, habis baca jurnal soal anemia. Bisa tuh, menulis tentang tips mengatasi anemia. Pasti banyak dibutuhkan pembaca dari berbagai kalangan. Isinya bisa sebutkan 5 cara praktis. Seperti poin pertama yaitu pilih makanan daging, dst. Terus, jangan lupa sebutin judul buku dan nama pengarangnya biar lebih terpercaya tulisannya gitu. Hitung-hitung bantu promosi bukunya #Hallah.
Saat ini ada beberapa pembaca yang tidak percaya dengan tulisan di internet. Terus, bagaimana pembaca mau percaya kepada tulisan kita?
Pasang gambar celurit di blog kamu #SaranSesat.
Layaknya agar mendapatkan kepercayaan calon mertua kan pasti butuh proses. Enggak mungkin sekali kedipan, si camer langsung kasih lampu ijo. Nah, begitu pula dengan dunia blogging. Emang sih, ngeblog itu cenderung opini bukan karya jurnalistik murni yang wajib cover both side. Tapi, selama konsisten menghasilkan postingan fakta, bukan hoax, dan share di media sosial agar kian banyak yang baca, perlahan-lahan kepercayaan itu akan datang. Oh ya, jangan lupa sebutkan kalau tulisannya berdasarkan buku apa, atau menurut kata siapa, biar lebih valid.
Saya pernah belum kelar satu tulisan dan mentok, terus mendadak ada ide baru. Gimana tuh?
Suruh ide barunya datang pas tulisan sebelumnya udah kelar, ya *digetok semua peserta.
Walau hanya bikin posting geje di blog, baiknya sudah bikin outline mini atau mind map. Kalau aku sih, setiap mau bikin tulisan di blog harus punya rencana matang #taelah.
Misal: di postingan ini, aku bikin coretan kalau lead akan diisi dengan manfaat ngeblog itu banyak banget. Paragraf pertama soal media curhat. Paragraf kedua soal dapat teman. Paragraf ketiga sebagai portfolio. Paragraf keempat dapat job. Paragraf kelima dapat jodoh. Closingnya tentang pertanyaan kalau kamu gimana. Kalo udah sip, baru ngetik. Terus lanjut deh ke ide berikutnya (baca: kalau enggak sibuk kopdar, ya).
Apa dukanya jadi blogger?
Kenapa yang ditanya cuma dukanya? Huhuhu…
Apa ya? Banyak sukanya sih, hehe. Kayaknya cari ide tulisan yang joss gandhos itu enggak mudah. Apalagi kalau buat ikutan lomba #KayakSeringIkutLombaBlogAjah. Biasanya, kalau sudah total bingits bikin tulisan buat lomba terus kalah itu sakitnya di sini *nunjuk kuota modem yang berkurang #Pelitnya.
Gimana biar tulisan kita dibaca?
Ajak teman-teman yang ngekos biar baca postingan kamu, sambil sodorin voucher makan di kantin #Siap-SiapTekor.
Tentu saja harus bikin judul yang bombastis biar ada yang mau ngeklik. Eit, judulnya tetap harus santun dan sesuai dengan isi, ya. Terus, isinya informatif biar pembaca dapat pengetahuan lebih. Selanjutnya, setelah posting harus percaya diri dengan share di media sosial. Ibaratnya nih, gimana dia bisa tahu perasaan kamu, sementara kamu enggak pernah ngomong? #Hayyah.
Kurang lebih, itu sesi tanya jawab yang masih terekam di otakku. Aku tuh seneng banget ada aktivitas positif seperti sharing tentang blog ini. Biar makin banyak anak muda yang memberi konten positif di dunia internet. Semangat! *tempelin koyo di jidat. Daripada bikin status galau melulu terus nunggu gebetan enggak kasih komentar, mending pakai waktu kamu dengan menulis hal positif di blog. Kali aja, perlahan-lahan si dia naksir tulisanmu terus lama-lama suka beneran deh sama kamu. Okay?!
Bagaimana menulis jurnal kedokteran di blog?
Ya tinggal ketik di atas keyboard aja kok susah *ditendang dari ruang workshop.
Waktu itu, jawabanku ya bikin tulisan yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Kagak perlu deh terlalu banyak pakai istilah kedokteran yang bikin pusing pembaca. Seperti pithecanthropus, atau mamenchisaurus, or meganthropus palaeojavanicus, eh itu istilah kedokteran bukan? Eee…
Contohnya, habis baca jurnal soal anemia. Bisa tuh, menulis tentang tips mengatasi anemia. Pasti banyak dibutuhkan pembaca dari berbagai kalangan. Isinya bisa sebutkan 5 cara praktis. Seperti poin pertama yaitu pilih makanan daging, dst. Terus, jangan lupa sebutin judul buku dan nama pengarangnya biar lebih terpercaya tulisannya gitu. Hitung-hitung bantu promosi bukunya #Hallah.
Saat ini ada beberapa pembaca yang tidak percaya dengan tulisan di internet. Terus, bagaimana pembaca mau percaya kepada tulisan kita?
Pasang gambar celurit di blog kamu #SaranSesat.
Layaknya agar mendapatkan kepercayaan calon mertua kan pasti butuh proses. Enggak mungkin sekali kedipan, si camer langsung kasih lampu ijo. Nah, begitu pula dengan dunia blogging. Emang sih, ngeblog itu cenderung opini bukan karya jurnalistik murni yang wajib cover both side. Tapi, selama konsisten menghasilkan postingan fakta, bukan hoax, dan share di media sosial agar kian banyak yang baca, perlahan-lahan kepercayaan itu akan datang. Oh ya, jangan lupa sebutkan kalau tulisannya berdasarkan buku apa, atau menurut kata siapa, biar lebih valid.
Saya pernah belum kelar satu tulisan dan mentok, terus mendadak ada ide baru. Gimana tuh?
Suruh ide barunya datang pas tulisan sebelumnya udah kelar, ya *digetok semua peserta.
Walau hanya bikin posting geje di blog, baiknya sudah bikin outline mini atau mind map. Kalau aku sih, setiap mau bikin tulisan di blog harus punya rencana matang #taelah.
Misal: di postingan ini, aku bikin coretan kalau lead akan diisi dengan manfaat ngeblog itu banyak banget. Paragraf pertama soal media curhat. Paragraf kedua soal dapat teman. Paragraf ketiga sebagai portfolio. Paragraf keempat dapat job. Paragraf kelima dapat jodoh. Closingnya tentang pertanyaan kalau kamu gimana. Kalo udah sip, baru ngetik. Terus lanjut deh ke ide berikutnya (baca: kalau enggak sibuk kopdar, ya).
Apa dukanya jadi blogger?
Kenapa yang ditanya cuma dukanya? Huhuhu…
Apa ya? Banyak sukanya sih, hehe. Kayaknya cari ide tulisan yang joss gandhos itu enggak mudah. Apalagi kalau buat ikutan lomba #KayakSeringIkutLombaBlogAjah. Biasanya, kalau sudah total bingits bikin tulisan buat lomba terus kalah itu sakitnya di sini *nunjuk kuota modem yang berkurang #Pelitnya.
Gimana biar tulisan kita dibaca?
Ajak teman-teman yang ngekos biar baca postingan kamu, sambil sodorin voucher makan di kantin #Siap-SiapTekor.
Tentu saja harus bikin judul yang bombastis biar ada yang mau ngeklik. Eit, judulnya tetap harus santun dan sesuai dengan isi, ya. Terus, isinya informatif biar pembaca dapat pengetahuan lebih. Selanjutnya, setelah posting harus percaya diri dengan share di media sosial. Ibaratnya nih, gimana dia bisa tahu perasaan kamu, sementara kamu enggak pernah ngomong? #Hayyah.
Kurang lebih, itu sesi tanya jawab yang masih terekam di otakku. Aku tuh seneng banget ada aktivitas positif seperti sharing tentang blog ini. Biar makin banyak anak muda yang memberi konten positif di dunia internet. Semangat! *tempelin koyo di jidat. Daripada bikin status galau melulu terus nunggu gebetan enggak kasih komentar, mending pakai waktu kamu dengan menulis hal positif di blog. Kali aja, perlahan-lahan si dia naksir tulisanmu terus lama-lama suka beneran deh sama kamu. Okay?!
Asiiikkk bgt nih mak wuriii…
ReplyDeleteHihihi, baca postingannya sambil ketawa nih aku :D
ReplyDeleteTipsnya keren, Wuri, sudah layak jadi motivator :)
Mending bikin postingan tentang galau di blog *di lempar celurit*
ReplyDeleteSerasa mahasiswi lagi hihihi
ReplyDeleteSemogaaa
ReplyDeleteKerjakan! #Kode
ReplyDeleteBelum pantes jadi motivator :) Masih harus banyak belajar, termasuk dari mak kece yang satu ini *kedip-kedip
ReplyDeleteHahaha *asah celurit dulu
ReplyDelete*kasih asahmplas*
ReplyDeleteKeren ah, kedip2 juga minta diajarin *tapi gratis ya.. *dilempar lumpia*
ReplyDeletesip–sip mak….bisa tampil didepan umum aja, itu sdh keren bingits…
ReplyDelete@mba ningrum: siyap
ReplyDelete